Berita Nasional
Ahmad Riza Patria Sampai Angkat Bicara Soal Isu ASN Pemprov DKI Diwajibkan Beli Tiket Formula E
Orang nomor dua di Ibu Kota ini tidak menampik apabila para tokoh akan memberikan saran untuk membeli tiket guna mendukung kegiatan yang digelar.
TRIBUNSUMSEL.COM - Polemik ajang Formula E kini tampaknya mulai memudar.
Hal tersebut tak lepas karena tengah bergulirnya pembangunan sirkuit Formula E.
Namun, sejumlah kontroversi kini kembali terjadi.
Kini diketahui, wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa tidak akan mewajibkan para aparatur sipil negara (ASN) Pemprov DKI Jakarta untuk membeli tiket ajang balap mobil listrik Formula E yang akan digelar 4 Juni 2022 mendatang.
"Kalau soal tiket ini kan kegiatan seperti ini tidak mungkin kami Pemprov mewajibkan ASN membeli tiket tidak mungkin," ucap Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2022).
Namun, orang nomor dua di Ibu Kota ini tidak menampik apabila para tokoh akan memberikan saran untuk membeli tiket guna mendukung kegiatan yang digelar di Jakarta.
"Tapi kalau para tokoh memberi saran memberi imbauan itu silahkan. Namun, kalau mewajibkan tidak mungkin," jelas dia.
Ariza juga menjelaskan bahwa kegiatan Formula E merupakan kegiatan program yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI yang menunjuk JakPro sebagai penyelenggara untuk kepentingan program-program Jakarta.
"Seperti mendukung program langit biru, udara yang bersih, kemudian bisa meningkatkan pariwisata ekonomi. Saya kira semua tentunya akan senang dan mendukung apabila kegiatan ini diterapkan di Jakarta," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak akan mewajibkan para aparatur sipil negara (ASN) membeli tiket ajang balap mobil listrik Formula E.
"Nggak perlu diwajibkan," ungkap Taufik ketika meninjau progres pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022).
Politisi Partai Gerindra tersebut beralasan ajang yang akan digelar pada 4 Juni 2022 mendatang bakal dipadati penonton tanpa perlu mewajibkan para ASN membeli tiket.
"Karena masyarakat ingin ada ajang internasional, saya yakin pengunjungnya akan banyak," ungkap Taufik.
Sementara di lokasi yang sama, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto mengatakan saat ini sedang konsultasi dengan pihak penyelenggara Formula E Operations (FEO).
"Pokoknya kita sudah konsultasikan sekarang, nunggu dari FEO. Nanti kita akan disclose (harga tiket) karena harus izin dari FEO dulu," ucap Widi.
Baca juga: Masalah Baru Muncul di Formula E, Tinggal 3 Bulan Lagi, Anggaran Sirkuit Mendadak Bengkak Rp 10 M
Baca juga: Anies Baswedan Diberi Peringatan Keras Agar Tak Wajibkan ASN Beli Tiket Formula E, Capai Rp 15 Juta
Penjualan tiket merugikan
Legislator DKI Jakarta memandang penjualan tiket sebelum lintasan Formula E dibangun dapat merugikan masyarakat.
Apalagi jika nantinya ternyata ajang balap itu gagal atau pelaksanaannya diundur dari jadwal semula yakni 4 Juni 2022 mendatang karena pembangunan sirkuit belum rampung.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Anggara Wicitra Sastroamidjojo meminta kepada Jakpro untuk transparan kepada publik siapa saja sponsor yang membiayai turnamen ini.
Dia khawatir Formula E minim sponsor, sehingga penjualan tiket di awal sebagai salah satu cara Jakpro mendapat modal membangun sirkuit.
Menurut Anggara, berdasarkan pemaparan Jakpro dalam rapat Komisi C pada Rabu (16/2/2022), mereka mencatat kerugian hingga Rp 248 miliar di kolom laba bersih.
Walaupun faktanya, kata dia, Jakpro memperoleh pendapatan sebesar Rp 759 miliar.
“Hal ini seakan menguatkan bahwa Jakpro sangat membutuhkan modal awal untuk membangun sirkuit, baik yang berasal dari sponsor ataupun dari alternatif lain,” kata Anggara berdasarkan keterangannya pada Rabu (16/2/2022).
Selain itu, Anggara juga ingin masyarakat menuntut kejelasan apa saja fasilitas yang didapat setelah membeli tiket. Menurutnya, banyak warga Jakarta tidak tahu keuntungan dari penyelenggaraan Formula E.
“Kami melihatnya semakin aneh. Studi kelayakan dan sponsor tidak dibuka, sirkuit belum jadi, tiket sudah ingin dijual. Sekarang kami tanya, apa jaminannya bahwa sirkuit akan selesai tepat waktu?,” ujar Anggara.
Baca juga: Puji Pengerjaan Lintasan Formula E Lebih Cepat dari Target, Wahyu Dewanto: Ada Waktu untuk Evaluasi
“Ini nanti kalau ada apa-apa yang rugi rakyat loh. Kalau dijamin hanya berdasarkan keyakinan, apa bisa dipertanggungjawabkan? Jangan kami bertanya begini dianggap benci, ini ada uang rakyat di dalamnya loh, bukan urusan suka atau tidak,” lanjut politikus dari PSI ini.
Dia menambahkan, Jakpro harus memberikan kepastian kepada masyarakat, seperti sirkuit, venue, rangkaian acara, termasuk lokasi bazaar untuk UMKM yang akan berjalan.
“Kami ingin masyarakat juga sama-sama mempertanyakan. Mahasiswa bikin acara jauh lebih jelas. Ketika menjual tiket, sudah ada informasi mengenai bintang tamu, venue, sponsor, denah. Masak ajang internasional absurd begini,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Vice Managing Director Formula E Jakarta Propertindo (JakPro) Gunung Kartiko, menyebut sirkuit Formula yang digelar di Ancol, Jakarta Utara sudah mulai memasuki tahapan pengerjaan trek.
“Sedang pengerjaan treknya,” ucap Gunung kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Gunung menjelaskan bahwa tanah di lokasi sirkuit saat ini sedang dilakukan pengerasan tanah terlebih dahulu.
Dengan demikian, tanah lokasi sirkuit yang masih lembek akan dikeraskan, lalu akan dilakukan beberapa teknik pembuatan trek sirkuit.
“Ya, kemudian ada teknik-teknik khusus yang dilakukan supaya tanah itu sebelum kita kasih base A, base B, sebelum dikasih material, kasih aspal, itu sudah bagus,” tambah dia. (faf)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Wagub Ariza Tegaskan ASN Pemprov DKI Tak Diwajibkan Beli Tiket Formula E.