Rusia Serang Ukraina

Tuding Vladimir Putin Takut Diajak Berunding, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky: Saya Tidak Gigit

Orang nomor 1 di Ukraina itu pun merujuk pada referensi sarkastik terkait meja panjang yang digunakan Putin dalam pertemuannya baru-baru ini dengan pa

Editor: Moch Krisna
IST/kolase
PUTIN Begitu Benci dengan Sosok Presiden Ukraina Volodymyr zelensky 

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Kondisi Ukraina yang terus digempur oleh Rusia dalam tindakan invasi kian mengkhawatirkan.

Beberapa wilayah dan kota Ukraian sudah jatuh ke tangan pasukan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri sudah mengajak presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk berunding.

Orang nomor 1 di Ukraina itu pun merujuk pada referensi sarkastik terkait meja panjang yang digunakan Putin dalam pertemuannya baru-baru ini dengan para pemimpin asing dan pejabat Rusia.

"Duduklah dengan saya untuk bernegosiasi, hanya saja tidak pada jarak 30 meter," kata Zelenskyy.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (4/3/2022), Zelenskyy pun sempat melontarkan sindiran terhadap pemimpin negara tetangganya di kawasan Eropa Timur itu.

"Saya tidak menggigit, lalu apa yang anda takutkan?," jelas Zelenskyy.

Ia menyampaikan bahwa prospek untuk putaran pembicaraan lain antara negosiasi Rusia dan Ukraina tampaknya tidak menjanjikan.

Peta kota-kora di Ukraina yang telah dikuasai dan belum dikuasai Rusia. Tank-tank militer Rusia menguasai Kota Kherson, Ukraina, Rabu waktu setempat atau Kamis WIB. Kherson, 300 mil selatan Kyiv, dianggap sebagai aset strategis yang penting, karena berada di jalan masuk di Laut Hitam, dan menjadi kota pertama yang jatuh ke tangan Rusia.
Peta kota-kora di Ukraina yang telah dikuasai dan belum dikuasai Rusia. Tank-tank militer Rusia menguasai Kota Kherson, Ukraina, Rabu waktu setempat atau Kamis WIB. Kherson, 300 mil selatan Kyiv, dianggap sebagai aset strategis yang penting, karena berada di jalan masuk di Laut Hitam, dan menjadi kota pertama yang jatuh ke tangan Rusia. ((dailymail.co.uk))

Namun dirinya menekankan perlunya bernegosiasi dalam konflik ini.

"Setiap kata lebih penting daripada tembakan," tegas Zelenskyy.

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer khusus ke Ukraina berdasarkan permintaan dari Kepala Republik Donbass.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Tujuan operasi ini hanya untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi di negara tersebut.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia menekankan bahwa Angkatan Bersenjatanya tidak melakukan serangan terhadap kota-kota di Ukraina dan tidak menargetkan warga sipil.

Mereka hanya menghancurkan infrastruktur militer menggunakan senjata presisi tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved