Tanggal Berapa Nyepi Tahun 2022? Berikut Pengertian dan Sejarah Singkat Perayaannya
Umat Hindu di tanah air akan memperingati Hari Raya Nyepi pada 3 Maret 2022 mendatang. Lantas apa yang dimaksud dengan Nyepi?
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Dalam waktu dekat, umat Hindu di tanah air akan memperingati Hari Raya Nyepi.
Waktu peringatan Hari Raya Nyepi selalu berubah setiap tahunnya, karena dilaksanakan bukan berdasarkan penanggalan masehi, melainkan menggunakan kalender Saka .
Tahun ini, peringatan Hari Raya Nyepi memasuki usia ke 1944 Saka dan jatuh pada Kamis 3 Maret mendatang.
Baca juga: Login WhatsApp Web Tanpa Menggunakan Kode QR, Berikut Cara Langkah-Langkahnya
- Pengertian Nyepi
Nyepi berasal dari kata sepi yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti tidak ada orang (kendaraan dan sebagainya); tidak ada kegiatan; tidak ada apa-apa.
Nyepi merupakan peringatan tahun baru Saka atau penanggalan Hindu versi Bali dan diartikan sebagai Hari Raya Kesunyian.
Untuk mengawali tahun baru, umat Hindu Nusantara yang berpusat di Bali dan Tengger tidak merayakan dengan gegap gempita, melainkan dengan menyepi atau tidak melakukan kegiatan.
Inilah asal usul nama Nyepi karena kegiatan yang dilakukan umat Hindu Bali saat Nyepi adalah mendekatkan diri kepada Tuhan dan introspeksi diri sendiri dalam keadaan yang sunyi.
Selama Nyepi, umat Hindu melakukan rangkaian acara yang terdiri dari:
- Tawur
Tawur memiliki arti dalam bahasa Jawa sama dengan saur, dalam bahasa Indonesia berarti melunasi utang. Di setiap catus pata (perempatan) desa atau pemukiman mengandung lambang untuk menjaga keseimbangan.
- Upacara Melasti
Biasanya dilakukan selambat-lambatnya pada Tilem Sore. Inti dari acara ini adalah menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta). Kegiatan ini dilakukan di sumber air suci kelebutan, campuan, patirtan, dan segara.
- Amati Geni
Ada empat berata pantangan yang wajib diikuti pada saat hari raya Nyepi, salah satunya adalah Amati Geni yang berarti berpantang menyalakan api.
- Ngembak Geni
Mulai dengan aktivitas baru yang didahului dengan mesima krama di lingkungan keluarga, warga terdekat (tetangga) dan dalam ruang yang lebih luas. Yadnya dilaksanakan karena kita ingin mencapai kebenaran.
- Menghaturkan bhakti atau pemujaan
Kegiatan ini dilakukan di balai agung atau pura desa di setiap desa pakraman, setelah kembali dari mekiyis
Baca juga: 10 Ucapan Pamit dari Grup WhatsApp Kantor Yang Sedih dan Menyentuh Hati
Baca juga: Bacaan Surat Al Mulk 1-30 Arab Latin dan Terjemahan, Amalan Sebelum Tidur Anjuran Rasulullah SAW
- Sejarah Singkat Rangkaian Ritual Nyepi