Berita Musi Rawas
Cerita Sumardi Korban Puting Beliung di Musi Rawas, Lihat Angin Warna Merah Keluar dari Dalam Tanah
Sumardi (46) cemas bukan kepalang saat melihat angin bergulung-gulung di luar rumahnya, Rabu (23/2/2022) malam.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS - Sumardi (46) cemas bukan kepalang saat melihat angin bergulung-gulung di luar rumahnya di Desa Sumber Karya Kecamatan STL Ulu Terawas, yang terjadi pada Rabu (23/2/2022) sekitar pukul 19.00 malam.
Dari balik jendela rumahnya, dia melihat angin kencang itu berputar-putar, berwarna merah seperti api.
"Saat angin kencang itu, aku, isteriku dan anakku ada dalam rumah. Aku lihat diluar angin berputar, seperti ada apinya yang diangkat dari tanah. Aku mau keluar enggak berani, karena ada angin mutar-mutar seperti api di luar rumah," tutur Sumardi di Desa Sumber Karya, Kamis (24/2/2022).
"Aku bilang sama isteri jangan keluar, karena ada angin api, nanti kita bahaya kalau kena. Kita di dalam rumah saja, dalam kamar, jangan di depan, kalau dinding roboh kita mati. Waktu itu anakku bilang, ayo pak keluar pak, aku bilang jangan dulu, biar angin itu pergi dulu," sambungnya.
Sumardi adalah salah satu korban yang terluka akibat angin puting beliung yang terjadi di Desa Sumber Karya Kecamatan STL Ulu Terawas pada Rabu (23/2/2022) malam itu. Kepalanya terluka cukup parah akibat tertimpa dinding rumahnya yang ambruk diterjang angin. Selain dia, isterinya, Sumarni juga cedera dibagian mata.
Dia menuturkan, ditengah angin bergulung-gulung diluar rumahnya, tiba-tiba dia seperti tidak sadarkan diri. Rupanya kepalanya tertimpa dinding rumahnya yang roboh diterjang angin puting beliung tersebut. Diantara sadar dan tidak sadar, saat itu dia samar-samar dia mendengar anaknya memanggil.
"Aku dengar anak aku manggil, pak, pak gitu, jadi aku merangkak keluar bawa senter. Aku masih belum sadar betul kalau rumahku ambruk, karena begitu kejadian aku seperti orang nggak sadar, jadi suaranya nggak jelas. Yang aku dengar suara anakku manggil itulah," katanya.
Dilanjutkan, dalam kondisi setengah sadar, digelapnya malam dan deru suara angin yang bergemuruh, dia bersama isteri dan anaknya berlari menuju rumah kakaknya yang ada diatas tebing, tak jauh dari rumahnya.
"Setelah di rumah kakak, aku nggak tau lagi kondisi rumah. Baru pagi inilah aku lihat rumahku sudah ambruk. Kakakku bilang, sudah jangan pikirin rumah dulu, yang penting pikirin badan dan dirawat dulu," katanya.
Menurutnya, angin kencang berputar yang terjadi di desanya berlangsung cukup lama. Dalam perkiraannya, angin tersebut berputar-putar sekitar satu jam. Angin itu tak hanya merusak rumahnya saja. Tapi juga merusak rumah warga lainnya.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Musi Rawas Rabu Malam, Puluhan Rumah Rusak, 2 Warga Luka Berat
Salah seorang warga lainnya, Jono menuturkan hal serupa. Menurutnya, angin kencang berputar itu berlangsung sekitar satu jam. Diceritakan, saat angin datang, dia ada dalam rumahnya. Tak berapa lama kemudian, dia mendengar bagian atas rumahnya berderak sangat keras. Ternyata, sebagian atap rumahnya terbang diterjang angin puting beliung. "Suaranya keras sekali, seperti guruh bergemuruh. Angin kencang ini merusak bagian atap rumah saya," kata Jono.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun, Kamis (24/2/2022), rumah warga di Desa Sumber Karya Kecamatan STL Ulu Terawas yang rusak diterjang angin puting beliung cukup banyak.
Menurut Kepala Desa Sumber Karya, Ririn Nur Ekawati, rumah yang rusak didesanya terdata sebanyak 61 unit. Dimana tiga diantaranya rusak total dan selebihnya rusak sedang dan rusak ringan.
"Dari pendataan kami sementara ini, ada 61 rumah warga yang rusak. Dimana tiga rumah rusak total dan yang lainnya rusak sedang dan rusak ringan. Yang rusak sedang ini ada yang tertimpa pohon kelapa, pohon mangga dan pohon lainnya. Sedangkan yang rusak ringan, hanya beberapa atapnya yang terbang," kata Ririn Nur Ekawati, diwawancarai Sripoku.com, di desa setempat, Kamis (24/2/2022).
Dikatakannya, tidak ada korban jiwa akibat terjangan angin kencang puting beliung yang melanda desanya pada Rabu (23/2/2022) sekitar pukul 19.00 malam itu. Namun dilaporkan, ada beberapa warga yang terluka akibat kejadian tersebut. Bahkan ada warga yang mengalami luka cukup berat dibagian kepalanya akibat tertimpa reruntuhan rumah yang roboh diterjang angin.
"Korban jiwa tidak ada. Tapi kalau untuk luka berat itu ada yang kepalanya sampai pecah (bocor) tertimpa reruntuhan rumah sampai 14 jahitan. Dan alhamdulillah pasca kejadian langsung ditangani tim medis dari bidan desa, kemudian juga dari Puskesmas Terawas. Untuk yang luka ringan sebenarnya cukup banyak, tapi mereka nggak melapor karena mungkin hanya luka ringan hanya lecet lecet," ujarnya.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas, Darsan menjelaskan, angin puting beliung yang terjadi pada Rabu (23/2/2022) malam itu, tak hanya merusak rumah warga di Desa Sumber Karya saja. Tapi rumah warga di Desa Paduraksa yang berdekatan dengan Desa Sumber Karya juga ada yang rusak.
"Tapi yang paling parah di Desa Sumber Karya. Kalau semalam, kita cek ada 34 rumah yang rusak. Tapi siang ini, dilaporkan ada 61 unit rumah di Desa Sumber Karya yang rusak. Sedangkan di Desa Paduraksa, ada tiga rumah yang rusak," kata Darsan, diwawancarai Sripoku.com, di Desa Sumber Karya, Kamis (24/1/1021). (sp/ahmad farozi)
Baca berita lainnya langsung dari google news.