Berita Pagaralam
Harga Pupuk Naik 100 Persen, Begini Petani di Pagaralam Siasati Kebutuhan Pupuk
Petani di Pagaralam mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pupuk ditengah harga pupuk kimia yang terus melonjak naik
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Saat ini petani Kota Pagar Alam dan sekitarnya sedang kesusahan membeli pupuk kimia.
Hal ini disebabkan harga pupuk saat ini melonjak nyaris 100 persen.
Namun kondisi ini tidak menjadikan para petani di Pagar Alam dan sekitarnya putus asa dan hilang akal.
Mereka terpaksa harus memutar otak agar mata pencaharian mereka sebagai petani terus bisa menghidupkan dapur mereka.
Mahalnya pupuk kimia terpaksa membuat petani di Pagar Alam menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam.
Pasalnya jika tidak dipupuk maka hasil panen dipastikan akan kurang.
Yek (40) salah satu petani Pagar Alam mengatakan, bahwa saat ini harga pupuk di Pagar Alam sedang naik untuk itu petani kesusahan membuka lahan jika harus menggunakan pupuk kimia.
"Harga pupuk mahal pak sedangkan harga jual komuditi saat ini banyak turun. Jadi jika harus menggunakan pupuk kimia maka kita akan rugi saat panen," ujarnya.
Namun karena bertani merupakan sumber penghasilan banyak masyarakat Pagar Alam jadi bagaimana pun lahan pertanian harus tetap digarap meskipun harga pupuk mahal.
"Karena tidak bisa membeli pupuk kimia kami terpaksa harus menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam. Semoga saja penggunaan pupuk kandang ini hasil panen bisa seperti saat kita menggunakan pupuk kimia," katanya.
Sementara itu Pungki (32) salah satu penjual pupuk kotoran ayam mengatakan, bahwa saat ini memang banyak petani yang mencari pupuk kandang.
"Memang saat ini pupuk dari kotoran ayam sedang banyak dicari oleh petani di Pagar Alam. Hal ini mungkin karena saat ini harga jual pupuk kimia sedang mahal," ujarnya.
Untuk harga jual pupuk dari kotoran ayam ini perkarung yaitu Rp6.000 perkilogram jika mengambil dikandang ayam.
"Namun jika kita yang menghantar ke pemesan atau ke lahan petani maka harganya Rp12 ribu perkarungnya," jelasnya (SP/WAWAN)