Berita Nasional
PDIP Akhirnya Angkat Bicara Usai Sampai Nekat Laporkan Politisi Demokrat Andi Arief ke Polisi
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief resmi dipolisikan oleh Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDIP Jakarta Pusat.
Cuitan itu pun ramai dikomentari warganet.
Sejumlah warganet menyebut mempunyai dugaan sama dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Andi Arief.
"wkwkwkw.. beliau projeknya gudhe2... bandara kulonprogo jogja salah satunya.. rahasia umum bagi teman2 kontraktor... dan pertanyaan ini kayaknya pas dan tepat," tulis @syahfrudinprole
Sejumlah warganet lain meminta agar Andi Arief sebaiknya bertanya di forum resmi, tidak melemparkan isu di media sosial.
"Bertanya di forum resmi diwakili FPD di DPR jangan hanya di media sosial bung...
Selamat berjuang," tulis @rahmatkamaru
Baca juga: Andi Arief Dalam Masalah, Dilaporkan ke Polisi Karena Singgung Sekjen PDIP, Hasto, Demokrat Bereaksi
Baca juga: Demokrat Angkat Bicara Usai Andi Arief Dilaporkan ke Polisi Karena Menyinggung Sekjen PDIP Hasto
Warga Wadas tolak aktivitas pertambangan bukan tolak bendungan
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menyebut warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo sudah lama menolak wilayahnya dieksploitasi.
Mereka lantang menyuarakan tolak tambang di Wadas bahkan sejak tahun 2013.
Hal itu pula yang memantik perlawanan terhadap pemerintah karena tak ingin Desa Wadas menjadi lokasi Pertambangan Andesit.
"Penolakan warga itu sudah sangat lama. Bahkan sejak 8 tahun lalu, mereka keras menolak desanya dijadikan tambang dari 2013 lalu,” kata Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur dalam diskusi LP3ES bertajuk Bekerjanya Hukum Represif-Belajar dari Kasus Wadas, Sabtu (12/2/2022).
Isnur berujar bahwa warga Wadas sangat teredukasi soal kerusakan alam.
Maka, penolakan yang dilakukan hingga bersinggungan dengan aparat merupakan proses sosialisasi yang sering diterima oleh aktivis lingkungan dan pihak-pihak yang berupaya melestarikan kekayaan alam Desa Wadas.
"Mereka paham betul dengan sumber penghidupannya di Wadas. Makanya mereka lantang menolak soal rencana pendirian tambang karena sangat teredukasi dengan dampak kerusakan yang ditimbulkan," tutur Isnur.
Meski lantang menolak pembangunan tambang dan bendungan, warga dipaksa untuk melakukan penandatanganan oleh pihak tertentu.
Hal inilah yang memantik emosi sebagian warga hingga terjadi gesekan yang terjadi beberapa hari lalu.