Berita Palembang

Minimarket di Palembang Kehabisan Stok Minyak Goreng, Eceran Jual Rp 20 Ribu per Liter

Minyak goreng sejak beberapa hari terakhir langka di Palembang. Jika pun ada maka harganya bisa mencapai Rp 20 ribu per liter.

Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM/SRI
Foto ilustrasi. Sejumlah minimarket di Palembang kehabisan stok minyak goreng. Sedangkan pedagang ecerah menjual minyak goreng Rp 20 ribu per liter. 

Laporan Calon Reporter Tribunsumsel.com, Annisa Ayu Lestari

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Minyak goreng sejak beberapa hari terakhir langka di Palembang. Jika pun ada maka harganya bisa mencapai Rp 20 ribu per liter, padahal pemerintah sudah menetapkan harga minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter.

Tribunsumsel.com memantau di lima minimarket di kawasan 26 Ilir di Palembang. Karyawan minimarket menuturkan sudah dua hari minyak goreng tidak tersedia di minimarket tempatnya bekerja.

Tidak tentu waktunya minyak goreng akan masuk ke toko dari penyalur. Mereka para karyawan tidak dapat menjanjikan ke konsumen kapan minyak akan masuk.

"Belum tahu, biasanya minyak masuk dua hari sekali. Tapi kita tidak bisa janji," ujar karyawan tersebut yang meminta namanya tidak dituliskan.

Begitu pula dengan beberapa toko kelontongan yang ada di Pasar 26 Ilir, pemilik toko menjelaskan mereka juga kehabisan minyak goreng.

"Minyak goreng susah sekarang, dari pabrik minyak juga kami toko-toko hanya dijatah 5 kotak saja," ujar pemilik toko.

Rosmawati (45) warga Cempako Dalam yang berbelanja di Pasar 26 Ilir mengaku kesulitan mencari minyak goreng.

"Sulit minyak goreng sekarang, beberapa hari yang lalu sempat kehabisan minyak goreng. Jadi tidak bisa goreng ikan, masaknya di pindang, direbus atau dibakar karena tidak ada minyak," ujar Rosmawati.

Meskipun begitu Rosmawati tetap berusaha mencari minyak goreng di sekitar Pasar 26 Ilir, dan setiap harinya membeli 1 liter minyak apabila menemukan penjual minyak.

Baca juga: Pusri Tindak Tegas Distributor Nakal

Berbeda dengan Linda (40) pedagang gorengan di daerah Cempako Dalam. Dia mengatakan ia tak kesulitan mencari minyak goreng, namun harga minyak yang ada sangat mahal.

"Di sekitaran warung-warung sini minyak harganya mencapai Rp 20 ribu satu liter. Kalau dulu murah, sekarang naik. Alhasil keuntungan usaha jadi berkurang," jelas Linda.

Meskipun keuntungan berkurang, Linda tetap memilih berjualan untuk mencari rezeki. Untuk menekan biaya, Linda memilih untuk mengecilkan ukuran gorengan yang dijual.

Baca berita lainnya langsung dari google news. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved