Kunci Jawaban SD
Mengapa Bangsa Indonesia Masih Harus Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan? Tema 7 Kelas 5 SD Hal 133
Mengapa Bangsa Indonesia Masih Harus Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan? Tema 7 Kelas 5 SD Hal 133
Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
– Pemerintah Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.
– Menghentikan gerakan militer dan mengembalikan tawanan.
– Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
– Akan segera dilaksanakan Konferensi Meja Bundar.
Cari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Mengapa bangsa Indonesia masih harus berjuang lagi mempertahankan kemerdekaannya?
Jawaban:
Bangsa Indonesia masih harus berjuang lagi mempertahankan kemerdekaannya karena banyak bangsa asing yang tidak menyetujui akan kemerdekaan Indonesia terutama bangsa Belanda dan Inggris.
Belanda ingin kembali menjajah di Indonesia, sedangkan Inggris telah berjanji untuk membantu Belanda mengembalikan bekas jajahan Belanda, yaitu Indonesia.
Selain itu, banyak tentara Jepang yang tersisa di Indonesia dan belum mengetahui jika Jepang telah kalah perang dan menyerah kepada sekutu, serta juga belum mengetahui bahwa bangsa Indonesia telah merdeka.
2. Apa yang dimaksud perjuangan fisik dan diplomasi?
Jawaban:
Dikutip dari jurnal Perjuangan Lasykar Rakyat dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Lampung Selatan tahun 1945, karya Dany Lapeba, dkk, disebutkan bahwa perjuangan fisik merupakan perjuangan yang dilakukan dengan menggunakan senjata atau mengandalkan kekuatan militer.
Sementara itu, perjuangan diplomasi adalah kebalikan dari perjuangan fisik.
Perjuangan diplomasi merupakan perjuangan yang lebih mengutamakan perundingan, menarik simpati dunia internasional, serta menghasilkan kesepakatan.
3. Apa yang melatarbelakangi peristiwa Pertempuran 10 November di Surabaya?
Jawaban:
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, berawal dari tentara sekutu yang datang ke Surabaya, tentara sekutu yang melanggar perjanjian, insiden hotel Yamato, insiden Jembatan Merah, dan tewasnya Jendral Mallaby. Adapun tokoh yang terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.