Polemik UKT UIN Raden Fatah

'Mau Bayar Belum Punya Uang', Curhat Lilis Mahasiswa UIN RF Selalu Bayar UKT di Akhir Waktu

Lilis mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang yang bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) selalu di akhir tanggal pembayaran.

Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Suasana di Kampus B UIN Raden Fatah Palembang, Kompleks Jakabaring, Senin (14/2/2022). Rektor UIN RF memperpanjang masa pembayaran UKT dan hari ini, Kamis (17/2/2022) adalah hari terakhir masa pembayaran. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Lilis mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Palembang yang bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) selalu di akhir tanggal pembayaran. Dikarenakan orang tuanya seorang petani di OKI yang penghasilan satu minggu sekitar 500 ribu hingga 1 juta.

Universistas Islam Negeri (UIN) Palembang memperpanjang hari pembayaran UKT sampai hari ini, Kamis 17 Februari 2022. Sebelumnya, salah satu perwakilan mahasiswa UIN menemui Gubernur Sumatera Selatan di Griya Agung, Sabtu Malam (12/02/2022).

Lilis nama panggilan dari pemilik nama lengkap Lilis Damayanti mahasiswa UIN Fakultas Ushuluddin & Pemikiran Islam semester dua. Ia mengatakan, selalu membayar UKT di akhir tanggal pembayaran.

"Mau bayar di awal itu mahal, tapi pas diakhir-akhir baru ada pengurangan. Mau bayar diawal orang tua saya belum punya uang jadi bayarnya diakhir," ungkap Lilis (18) anak bungsu dari 2 bersaudara saat diwawancarai di area Taman Syari'ah sembari memegang hpnya, Rabu (16/2/2022).

Lanjut, yang saat ditemui memakai hijab hitam menjelaskan orang tua saya bekerja jadi petani karet di OKI. Penghasilan nya tidak tentu, kadang kalau satu minggu itu hanya dapat 500 ribu sampai 1 juta.

"Jadi kalau saya mau bayar UKT selalu di akhir, dan bayar UKT juga dibantu oleh kakak saya yang bekerja sebagai kurir paket di Palembang," jelas Lilis yang tinggal dikos sekitar UIN.

Lilis mengatakan orang tua saya pernah bilang kalau ingin dipindahkan kuliah. "Karena biaya UKT di sini mahal dan tidak ada pengurangan, UKT saya sekitar hampir 4 juta," tangkasnya.

Pantauan Tribun Sumsel, Rabu (17/2/2022) saat di parkiran ada sekitar 10 orang lagi duduk di sekitar parkiran. Mereka terlihat berjalan, hingga duduk di kantin sebelah lapangan. Tampak ada mahasiswa UIN Raden Fatah yang lagi duduk dan menyantap makanan kantin.

Tribun berjalan lagi menuju area Taman Syari'ah ada 4 orang mahasiswa yang lagi duduk salah satunya Lilis.

Sementara itu di tempat yang berbeda, wanita berhijab warna hitam syar'i mengatakan dirinya mendapat beasiswa dari UIN Raden Fatah, jadi tidak tahu mengenai pembayaran UKT. "Saya menerima beasiswa di sini, ada sekitar 600 mahasiswa UIN mendapatkan beasiswa, jadi kami tidak bayar UKT lagi," ungkap wanita saat wawancara di kantin sambil merapihkan hijabnya.

Di tempat yang berbeda, ada tiga orang berkumpul di masjid UIN, salah satu mereka mengatakan mereka mahasiswa UIN yang menerima bantuan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP).

"Untuk mendapatkan beasiswa itu ada sistem seleksinya, ditahun ini ada sekitar 400 orang yang daftar dan hanya diterima sekitar 200 orang, itu seleksi nya dari pihak UIN Palembang itu sendiri," kata wanita berhijab syar'i sembari merapikan kertas-kertas.

Persyaratan untuk ikut peserta KIP itu diantara isi biodata diri, terus foto rumah. Foto disetiap ruangan rumah seperti, kamar, ruang tamu, dapur dan lain-lain, dan masih banyak persyaratan lainnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved