Berita Regional
Berani Taklukan Buaya Berkalung Ban hingga Habiskan Rp4 Juta, Tili Dihadiahi Makan Gratis Sebulan
Hal itu dilakukan untuk mengapresiasi apa yang dilakukan Mas Tili setelah menyelamatkan Buaya Berkalung Ban.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam
TRIBUNSUMSEL.COM, PALU - Memiliki keberanian taklukan buaya raksasa berkalung ban, Tili dapat hadiah.
Warga asal Sragen, Jawa Tengah ini dihadiahi voucher makan selama satu bulan di sebuah rumah makan.
Diketahui, Tili, mendadak jadi sorotan usai menaklukan buaya berkalung ban di Palu.
Bagaimana tidak, buaya tersebut sudah lama diburu karena berkalung ban.
Tujuan memburu buaya itu melepaskan ban yang bergelantung di lehernya.
Bahkan buaya itu sempat viral bertahun-tahun lamanya.
Berkat Tili, buaya itu bebas dari 'cengkeraman' ban.
Oleh sebab itulah ia mendapat banjir apresiasi dari berbagai pihak.
Salah satunya dari Rumah Makan Radja Penyet Mas Fais.
Baca juga: Geger Buaya 6 Meter Bersantai di Pinggir Sungai Desa Sungai Rengit, Warga Sampai Takut Mancing
Informasi dihimpun TribunPalu.com Selasa (8/2/2022), Ownernya Fais Arfianto mengundang makan Mas Tili.

Hal itu dilakukan untuk mengapresiasi apa yang dilakukan Mas Tili setelah menyelamatkan Buaya Berkalung Ban.
"Jadi Radja Penyet Mas Fais mengundang makan bersama keluarga dan memberikan Voucher makan gratis selama satu bulan kepada mas Tili yang berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban ," ungkap Fais, Selasa (8/2/2022).
"Ini salah satu wujud apresiasi sedkit dari kami," tambahnya.
Baca juga: Kisah di Balik Buaya Berkalung Ban Ditaklukan Usai Viral Bertahun-tahun, Ayam dan Merpati jadi Umpan
Lokasi Rumah Makan Radja Penyet Mas Fais di Jl Ahmad Yani, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Diketahui Tili merupakan warga kelahiran Pondok Karet Sragen, Jawa Tengah mendadak viral di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Pasalnya Tili tiba-tiba terkenal setelah berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban (B3), Senin (7/2/2022) malam.
Tili baru sekitar 4 bulan berada di Kota Palu.
"Di sini (Kota Palu, red) sekitar baru 4 bulan," ungkap Tili.
Pun demikian, saat ini Tili sudah memilik E-KTP dengan alamat Kota Palu.
Pria berusia 35 tahun itu mengatakan, untuk melakukan penangkapan Buaya Berkalung Ban hanya mengandalkan uang pribadinya.
Mulai dari untuk membeli umpan seperti ayam, burung merpati dan bebek untuk memancing buaya tersebut.
"Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," ujarnya.
Baca juga: Taklukan Buaya Berkalung Ban di Palu, Inilah Sosok Tili, Rela Keluar Modal Rp4 Juta : Ini Teman Saya
Ia menuturkan, menggunakan tali dengan panjang sekitar 300 meter.
Namun tertinggal hanya 100 meter disebabkan dicuri.
"Pokoknya kalau tali ada sekitar 300 meter dan tinggal 100 meter dicuri orang tapi saya ikhlaskan," tuturnya.
"Saya jeratnya pakai tali kapal karena tidak ada modal makanya saya sambung-sambung saja," tambah Tili.
Dia menjelaskan, semua biaya untuk penangkapan ini menggunakan uang pribadi miliknya.
"Saya kan modal sendiri, uang Rp 4 juta saya jalankan di sini," pungkasnya.
Tili mengungkapkan sebelum berhasil menangkap Buaya Berkalung Ban, Ia terlebih dahulu menangkap anak dari B3 tersebut.
"Anaknya buaya ini saya tangkap disana (tengah sungai, red) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini," ungkap Tili, Selasa (8/2/2022).
Pria asal Sragen ini menjelaskan, alasannya untuk melepaskan ban dari leher buaya disebabkan tidak tega melihat binatang terikat-ikat.
"Saya memang tidak suka ada binatang terikat-ikat saya tidak suka dari dulu, biar ular saya kase lepas," tuturnya.
"ini kemauannya saya sendiri, karena saya merasa kasihan dan saya mau buktikan bisa menyelamatkan buaya ini," tambah Tili.
Pria berusia 35 tahun itu pun mengatakan, buaya berkalung ban ini dianggap seperti temannya.
"Ini buaya saya anggap seperti teman," tandasnya.
Viral 6 Tahun
Setelah enam tahun viral, Buaya Berkalung Ban akhirnya berhasil ditangkap, Senin (7/2/2022).
Buaya Berkalung Ban yang legendaris di Kota Palu, Sulawesi Tengah itu berhasil ditangkap Tili (35), pria asal Sragen, Jawa Tengah.
Tili menangkap Buaya Berkalung Ban di sekitaran Jembatan II, Kelurahan Tatura Selatan, Kota Palu.
Usaha Tili membuahkan hasil setelah menunggu selama tiga pekan.
Ia telah memasang umpan untuk menangkap Buaya Berkalung Ban sejak bulan Januari 2022.
Perjuangan Tili pun membuahkan hasil.
Sekitar pukul 18.30 Wita, ia berhasil menjerat dan menangkap Buaya Berkalung Ban.
Setelah berhasil ditangkap, ban yang melingkar di leher reptil itu dilepaskan warga.
Proses pelepasan ban di leher Buaya tersebut sempat menjadi tontonan warga sekitar.
Bahkan, arus lalu lintas di sekitar Jembatan II Palu sempat macet total.
Lantas bagaimana nasib Buaya Berkalung Ban setelah berhasil ditangkap?
Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang turut hadir dalam penangkapan tersebut sempat meminta agar buaya tidak langsung dilepaskan kembali.
Pasalnya, pihak BKSDA ingin melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu usai Buaya tersebut terbebas dari cekikan ban.
Namun usai ban dilepaskan, warga meminta Buaya tersebut harus segera dilepaskan.
"Lepas saja, kasian itu Buaya. Sudah dilepas juga bannya," teriak seorang warga di lokasi penangkapan.
Setelah berdiskusi alot, Tili bersama warga pun memutuskan untuk melepas buaya tersebut.
Pantauan TribunPalu.com, buaya itu terlihat langsung menyelam ke dasar sungai begitu dilepaskan warga. (*)
baca berita lainnya di Google News