Kecelakaan Maut Bantul

Firasat Buruk Suami Korban Kecelakaan Maut di Bantul, Ingin Tarik Istri dari Bus : Sudah Tak Enak

Rombongan wisata perusahaan konveksi PT Adiva berangkat dari Desa Mranggen untuk berpariwisata ke Yogyakarta pada Minggu (6/2/2022).

Editor: Weni Wahyuny
(TribunSolo.com/Agil Tri)
Sugiyanto, warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Ada 9 keluarganya jadi korban kecelakaan bus tersebut 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kecelakaan maut di Bukit Bego, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Bantul, Yogyakarta menewaskan 13 korban, Minggu (6/2/2022).

Resah dirasakan oleh Sugiyanto, salah satu keluarga korban.

Ia kini tengah menunggu kabar 9 keluarganya yang jadi penumpang bus tersebut.

Salah satunya adalah sang istri.

Sugiyanto mengaku sudah punya firasat buruk sebelum bus berangkat.

Warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.

Menurut Sugiyanto, yang ikut dalam rombongan wisata perusahaan konveksi PT Adiva ada istri, anak, dan cucunya.

"Yang kerja di perusahaan istri saya. Sebenarnya saya diajak, tapi saya tidak mau," katanya, Senin (7/2/2022), dilansir Tribun Solo.

Rombongan wisata perusahaan konveksi PT Adiva berangkat dari Desa Mranggen untuk berpariwisata ke Yogyakarta pada Minggu (6/2/2022).

Menurut Sugiyanto, rombongan membawa dua bus.

Namun anggota keluarganya ikut dalam rombongan bus yang mengalami kecelakaan tunggal.

Sebelum berangkat, Sugiyanto mengaku sudah memiliki firasat tak enak.

Baca juga: Fakta Baru Kecelakaan Maut Bantul, 4 Penumpang Selamat Positif Covid-19, 13 Korban Tewas Dimakamkan

Muhammad Elko Pasa masih terlihat tegang saat ditemui di warung Bukit Bego, Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Minggu (6/2) sore. Dia baru saja menyaksikan insiden kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Muhammad Elko Pasa masih terlihat tegang saat ditemui di warung Bukit Bego, Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Minggu (6/2) sore. Dia baru saja menyaksikan insiden kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan dari Sukoharjo, Jawa Tengah. (Tribunjogja.com | Miftahul Huda)

"Saat bus mau berangkat saya baru sarapan, firasat saya sudah tidak enak," ujarnya.

"Usai sarapan saya pergi ke titik keberangkatan bus untuk menarik istri saya, supaya tidak ikut. Tapi bus sudah berangkat," ucapnya.

Sugiyanto pun langsung tidak nyaman, dia sempat mengejar bus namun tidak terkejar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved