Berita Nasional
PSI Kembali Serang Anies Baswedan, Sebut Sudah Stres Karena Gelaran Formula E
Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai stres mempersiapkan ajang Formula E.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Ajang Formula E hingga kini masih menjadi sorotan.
Sejumlah masalah kerap muncul karena ajang Formula E.
Beberapa pihakpun ikut berkomentar.
Penentuan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk sebagai pemenang tender pembuatan sirkuit Formula E dalam waktu cepat dinilai tergesa-gesa dan terlalu dipaksakan.
Hal ini tidak terlepas makin mepetnya sisa waktu bagi Pemprov DKI Jakarta untuk persiapan Formula E Jakarta yang akan digelar Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mulai stres mempersiapkan ajang balap mobil bertenaga listrik ini.
Namun, Anies juga harus tetap fokus dan sesuai prosedut menggelar Formula E termasuk dalam pembangunan sirkuit Formula E.
"Kami tahu apa yang Pak Anies rasakan, pasti pusing kalau ini tidak bisa tereksekusi, ada baiknya beliau cek langsung, dan monitor setiap harinya," ucapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (6/2/2022).
"Jangan sampai mengecewakan. Kami bisa rasakan stresnya Gubernur Anies," tambahnya menjelaskan.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menarget waktu tiga bulan untuk membuat sirkuit di lahan bekas pembuangan lumpur kawasan Ancol sebelum ajang Formula E digelar pada 4 Juni 2022.
Baca juga: PDIP Sebut Ada yang Tak Beres Saat Jakpro Umumkan Pemenang Tender Formula E Tak Ada Sinterklas
Baca juga: PSI Mencium Ada Ketidakberesan Soal Studi Banding Formula E ke Arab Saudi, Padahal 4 Bulan Lagi
Namun, setelah lelang tender pertama untuk pembangunan sirkuit Formula E dinyatakan gagal pada 24 Januari 2022, tiba-tiba PT Jakpro mengumumkan telah menetapkan pemenang tender proyak tersebut yakni PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama per 1 Februari 2022.
Artinya, kini Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakpro hanya tersisa waktu kurang tiga bulan untuk membuat sirkuit untuk ajang balap mobil listrik internasional di lahan Ancol tersebut.
Setelah lintasan jadi, kemudian pihak operator Formula E (FEO) dan otoritas balap dunia (FIA) akan mengecek sirkuit yang dibuat itu.
Bila tidak memenuhi standar tinggi yang sudah ditentukan, maka sirkuit tersebut terancam tak bisa digunakan.
"Tentu masih ada beberapa kecemasan terkait pelaksanaan Formula E, tapi kami berharap kecemasan-kecemasan ini tidak akan terjadi," ujarnya.
Anggara berharap Anies melaksanakan program ajang Formula E ini sesuai dengan aturan yang berlaku dan kaida prinsip good corporate governance.
Dengan begitu, potensi pelanggaran yang bisa terungkap di masa depan bisa dihindari.
"Kami berharap proses pelaksanaannya tetap menjunjung tinggi transparansi, jangan seolah olah tendernya tidak jelas seperti tiba-tiba ada pemenang, jangan sampai kasus ketidakjelasan feasibility study terulang kembali karena sampai saat hasil revisinya tidak pernah dipaparkan," tuturnya.
Terlebih, ada uang rakyat yang digunakan untuk menggelar Formula E. Jumlahnya pun tak sedikit, mencapai Rp560 miliar.
Anggaran yang diambil dari APBD DKI Jakarta ini digunakan untuk membayar commitment fee atau uang komitmen Formula E pada 2019 dan 2020 lalu.
"Kami harap program ini dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas, benar benar bisa menggerakan perekonomian Jakarta seperti janji manis Pak Anies. Karena uang yang sudah dikeluarkan begitu besar," kata Anggara.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tentukan Pemenang Tender Formula E Tergesa-gesa, PSI: Kami Rasakan Stresnya Seorang Anies.