Berita Nasional
Sumur Resapan Anies Baswedan Disebut Lebih Baik Jadi Kolam Lele, Wagub Ariza Sebut Ada Kekurangan
Ahmad Riza Patria mengakui, masih banyak kekurangan dari program sumur resapan yang belakangan menjadi sorotan.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Banjir terus menjadi masalah di DKI Jakarta.
Sejumlah cara dilakukan untuk mengatasi banjir ini.
Salah satunya ialah dengan menerapkan program sumur resapan.
Namun, sumur resapan inipun kini banyak mendapatkan masalah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui, masih banyak kekurangan dari program sumur resapan yang belakangan menjadi sorotan.
Hal ini dikatakan Ariza menanggapi usulan Ketua DPRD DKI yang meminta agar sumur resapan yang sudah dibuat dialihfungsikan menjadi kolam lele.
"Dalam prosesnya mungkin ada kekurangan, mari kita perbaiki, kita pastikan semua program akan jauh lebih baik," ucapnya di Balai Kota, Kamis (27/1/2022).
Politisi senior Gerindra ini menyebut, semua kritik dan saran yang ditujukan kepada Pemprov DKI akan dijadikan bahan evaluasi untuk berbenah.
Dengan demikian diharapkan legislatif dan eksekutif bisa saling bahu-membahu mengatasi beragam permasalahan di ibu kota.
"Mari kita sikapi semua masalah Jakarta dengan baik, dengan bijak, semua program kita bahas bersama antara Pemprov dengan DPRD," ujarnya.
Baca juga: Nasib Tragis Pengemudi Mobil di Jakarta, Ngebut Saat Diteriaki Maling & Dikeroyok hingga Tewas
Baca juga: Pengamat Sebut Giring Sudah Jalankan Fungsinya Sebagai Buzzer Musuh Besar Anies di Jakarta
Sumur Resapan Jadi Kolam Lele
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyarankan agar sumur resapan yang sudah dibuat Gubernur Anies Baswedan dimanfaatkan sebagai kolam lele.
Sebab, program sumur resapan yang selama ini dijalankan Anies dinilai tidak efektif mengatasi banjir Jakarta.
"Sumur resapan itu cocoknya kerja sama dengan Dinas KPKP, terus taruh lele di dalam situ. Masyarakat yang jagain, kasih makan, itu kan jadi pendapatan juga," ucapnya di gedung DPRD DKI, Rabu (26/1/2022).
Politisi senior PDIP ini pun mencontohkan tidak efektifnya sumur resapan yang ada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dan Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan yang belakangan justru kerap banjir saat hujan mengguyur.
Hal ini yang kemudian menjadi alasan dirinya mencoret anggaran sumur resapan dari APBD DKI 2022.
"Kenapa gue coret anggaran drainase vertikal? Buat apa sekarang? Contoh Jalan Sriwijaya dan Jalan Menteng, itu kan kawasan elit. Enggak pernah dari jaman gue kecil di Jakarta, itu namanya banjir ada di sana," ujarnya.
Prasetyo pun mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera menjalankan lagi program normalisasi sungai di sisa masa jabatannya.
Menurutnya, normalisasi sungai merupakan cara paling ampuh dalam mengatasi masalah banjir yang ada di ibu kota.
Pemprov DKI pun diberikan tugas untuk membebaskan tanah yang ada di bantaran sungai.
Sedangkan, proses pengerjaan sumur resapan akan dijalankan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Namun sejak Anies menjabat Gubernur DKI, program itu mangkrak lantaran mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini tak kunjung melakukan pembebasan lahan.
"Yang paling benar itu ya normalisasi atau naturalisasi. Setelah itu tersambung dari hulu ke hilir, cara mama yang masih kurang, itu kan nanti ketemu. Sodetan juga harus ada," kata Prasetyo.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dikritik Keras Soal Sumur Resapan Lebih Baik Jadi Kolam Lele, Wagub Ariza Akui Adanya Kekurangan.