Berita Banyuasin

'Kalian Tidak Tahu Susahnya Bangun Jalan', Bupati Banyuasin Askolani Setop Truk Sawit Lebihi Tonase

Bupati Banyuasin H Askolani Jasi menyetop truk sawit melebihi tonase yang melintas di Jalan Pulau Rimau.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Bupati Banyuasin H Askolani Jasi ketika menasehati sopir truk pengangkut sawit yang melebihi tonase, Selasa (25/1/2022) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Bupati Banyuasin H Askolani Jasi akan pulang usai mengecek sawah di Dusun 5 Desa Lubuk Lancang Kecamatan Suak Tapeh, tiba-tiba mengendarai mobil pribadinya dengan kencang.

Ternyata, bapak infrastruktur Banyuasin ini melihat sejumlah truk pengangkut sawit yang melintas di Jalan Pulau Rimau. Truk sawit ini melebihi tonase dan sangat terlihat sawit yang ada di bak truk menjulang tinggi.

Hal ini, membuat orang nomor satu di Kabupaten Banyuasin marah. Karena, jalan yang sudah bagus dibangun dengan dana pinjaman Bank Sumsel Babel senilai Rp 288 miliar ini dapat rusak karena truk pengangkut sawit yang melebihi tonase, Selasa (25/1/2022) sekitar pukul 21.30.

Laju truk, langsung disetop bupati Banyuasin H Askolani Jasi. Truk-truk yang sudah melintas di Jalan Pulau Rimau tepatnya di Simpang Biyuku atau Lubuk Lancang, terhambat karena tidak bisa melintasi portal lantaran muatan terlalu tinggi.

Disini, Bupati Banyuasin sempat memarahi sopir-sopir truk yang mengangkut sawit dengan kelebihan tonase. Sopir truk, hanya bisa terdiam dan mengangguk-angguk kepalanya. Terlebih, ketika dijelaskan Bupati sangat sulit untuk membangun jalan untuk kepentingan masyarakat banyak.

"Kalian tidak tahu, susahnya bangun jalan ini. Sampai mengutang kita ini, untuk bangun jalan," kata Askolani kepada sopir truk.

Si sopir hanya diam, ketika orang nomor satu di Banyuasin ini mengungkapkan bila jalan-jalan yang sudah dibangun bagus menggunakan dana yang mengutang baik dari bank maupun pemerintah pusat.

Bahkan, bapak infrastruktur Banyuasin ini juga sempat meradang. Karena, portal yang sudah dipasang sempat ingin dibuka para sopir lantaran tidak dapat melintas lantaran muatan yang menjulang tinggi di bak truk.

Sangat terlihat sekali, bila truk-truk pengangkut sawit ini mengakut dengan tonase yang sangat melebihi batas angkut. Hal inilah, yang dapat membuat jalan yang seharusnya dibangun untuk kenyamanan masyarakat menjadi cepat rusak.

"Tolong, kasih tahu sama kawan-kawan yang lain. Sesuai tonase saja kalau mengangkut. Kasihan dengan masyarakat, kalau jalan cepat rusak," ungkap Askolani.

Karena sudah melebihi tonase angkut, sehingga Askolani meminta agar truk-truk ini mengurangi jumlah angkutan mereka. Para sopir truk juga diminta menurunkan dan memindahkan ke truk lain, agar tonase bisa dikurangi.

Tak hanya itu, Bupati Askolani juga merantai dan menggembok portal yang ada di Simpang Biyuku atau Lubuk Lancang. Sehingga, truk-truk yang mengangkut sawit melebihi tonase tidak dapat melintas lagi seenaknya.

Baca juga: Cerita Waskito Warga Banyuasin Pilih Jadi Peternak Sapi Ketimbang Ambil Upahan

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved