Berita Kriminal

Terungkap, Kakek 89 Tahun Tewas Dikeroyok Sedang Berjuang Urus Sengketa Tanah, Musuh Jadi Sorotan?

Titik terang kasus pengeroyokan yang membuat kakek 89 tahun tewas lambat laun terkuak.

Polrestro Jaktim
Jajaran Polrestro Jakarta Timur saat melakukan olah TKP kasus diduga pencurian mobil di Cakung, Minggu (23/1/2022). Ternyata seorang kakek dituduh maling lalu dihajar hingga tewas 

TRIBUNSUMSEL.COM - Titik terang kasus pengeroyokan yang membuat kakek 89 tahun tewas lambat laun terkuak.

Terungkap pula, korban saat ini sedang mengurus sengketa lahan.

Kuasa hukum keluarga Wiyanto Halim (89) yang tewas dikeroyok di Cakung karena dituduh mencuri, Freddy Y Patty, menyebut almarhum masih memiliki sengketa tanah dengan seseorang berinisial SM. F

reddy Y Patty mengatakan hal itu pada konferensi pers di rumah duka di perumahan Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022) kemarin.

"Sebelum tutup usia, korban WH diketahui sudah puluhan tahun berjuang mengurus sengketa tanah melawan SM," kata Freddy seperti dilansir Antara.

Freddy menjelaskan, sejak 1978 sampai hari ini WH memiliki tanah di Tangerang dan sampai saat ini masih proses persidangan.

Penelusuran kompas.com di website sistem informasi penelusuran perkara Pengadilan Negeri Tangerang, Wiyanto Halim memang terdaftar sejumlah perkara sebagai penggugat maupun tergugat.

"Selama 33 tahun beliau memperjuangkan hak-hak atas tanahnya sampai saat ini belum selesai," kata Freddy.

Freddy pun menduga, insiden yang terjadi pada Wiyanto bukanlah pengeroyokan biasa.

"Ini pasti ada dalangnya, ada pihak-pihak yang memang menghendaki hal ini terjadi, ini keyakinan keluarga," ujar Freddy.

Hal tersebut diperkuat dengan adanya saksi yang diklaim keluarga dapat menceritakan momen-momen yang terjadi sebagaimana dalam rekaman video yang beredar.

"Dari peristiwa iring-iringan itu, kami melihat semua tidak terjadi secara spontan," kata Freddy.

Freddy menuturkan, ada pihak yang berteriak "maling" untuk memprovokasi.

Orang tersebut, kata dia, terus memprovokasi sepanjang jalan

Artikel ini telah tayang di Kompas

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved