Warga OKUT Tewas Ditembak Begal
Sosok Budi Korban Tewas Ditembak Begal di Desa Cahaya Makmur Lempuing OKI, Selalu Utamakan Orang Tua
Ayah Budi Satmoko korban begal di OKI, Sunyoto (65) mengungkapkan jika anak bungsunya itu adalah sosok penurut dan selalu memerhatikan orang tuanya.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Budi Satmoko (34) warga Desa Wana Makmur Semendawai Timur, Kabupaten OKU Timur tewas di tangan pelaku begal, dengan luka tembakan senjata api.
Kejadian ini terjadi di Desa Cahya Makmur, Kabupaten OKI sekitar pukul 06.30 WIB, korban yang saat itu mengendarai sepeda motor bersama istrinya, dipepet orang yang tidak kenal dengan menodongkan pistol kearah dada korban dan langsung ditembak di tempat.
Dari informasi yang dihimpun peluru yang ditembakkan oleh pelaku begal mengenai lengan atas hingga bersarang di tubuh korban.
Korban meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju Puskesmas setempat di sekitar lokasi kejadian.
Kini jenazah almarhum Budi dibawa ke RS Bhayangkara Palembang untuk diautopsi.
Terpantau keluarga korban ada di RS Bhayangkara untuk menunggu hasil autopsi jenazah.
Ayah korban, Sunyoto (65) mengungkapkan jika anak bungsunya itu adalah sosok penurut dan selalu memerhatikan kebutuhan orang tuanya.
"Dia baik, apapun kebutuhan orang tuanya diusahakan. Kalau saya sakit cepat-cepat dijenguk, nurut orangnya tidak membantah. Yang paling saya ingat itu dia selalu mengutamakan orang tuanya, " ujar Sunyoto saat dibincangi Tribunsumsel.com, Selasa (25/1/2022).
Ia menerangkan sehari-hari Budi bekerja sebagai security di PT LPI selama kurang lebih tujuh tahun. Almarhum juga sering menyisihkan sedikit uang untuk orang tua dan keponakannya.
"Apalagi momen lebaran, sering ngumpul. Anak saya tidak pernah ada musuh, kehidupan sosialnya bagus, " ungkapnya.
Sunyoto menyebut tidak ada sama sekali firasat buruk jika anaknya akan meninggal dunia. Dalam beberapa terakhir pun, Almarhum menunjukkan sifat yang wajar.
"Tidak ada firasat sama sekali normal-normal saja. Memang tiga hari ini almarhum selalu menemani istrinya urus berkas PPPK dan SIM, istrinya guru SD, " jelasnya.
Usai kejadian almarhum sempat dilarikan ke Puskesmas setempat namun nyawanya tak tertolong dan meninggal dalam perjalanan. Akhirnya ia dan keluarga membawanya ke RS Bhayangkara Palembang untuk autopsi sekitar pukul 13:00 WIB.
Ia berharap pelaku yang sudah menghilangkan nyawa anaknya itu segera tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.
"Harus cepet dapat. Kami percayakan kepada polisi, hukumannya setimpal, " ujarnya.