Warga OKUT Tewas Ditembak Begal
Dihadapan Anak dan Istri, Begal di Perbatasan OKI-OKUT Tembak Budi Hingga Tewas
Budi Sadmoko (35) tewas ditembak begal dihadapan anak dan istrinya. Kejadian itu terjadi perbatasan OKI dan OKU Timur, Selasa (25/1/2022) pagi.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG --Peristiwa pembegalan terjadi di tugu perbatasan antara Desa Cahya Makmur, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Cahya Bumi Kabupaten OKU Timur.
Akibat dari kejadian tersebut seorang pengendara Budi Sadmoko (35) tewas setelah mengalami luka tembak ditubuhnya, Selasa (25/1/2022) pagi.
Saat dikonfirmasi, Tokoh Masyarakat Desa Cahya Makmur, Into mengungkapkan, korban sempat dilihat oleh masyarakat sekitar.
Dimana korban di buntuti pelaku dari Desa Cahya Maju dan sesampai di dilokasi kejadian korban merasa khawatir.
"Sempat mau putar balik karena sudah takut bakal jadi korban begal, tapi rupanya korban langsung dikejar pelaku," kata dia.
Menurut keterangan saksi mata pelaku sempat membuang letusan 2 kali keatas, tapi senpi itu tidak meledak.
"Korbanpun mendekati pelaku, entah bagaimana meledakkan tembakan itu dan terkena bagian lengan sebelah kanan tembus ke bahu kanan," bebernya.
Dijelaskan jika pelaku 2 orang, satu diantaranya menggunakan helm dan satu lainnya tidak menggunakan masker dengan mengendarai motor CRF lari kearah Martapura.
Urus Berkas PPPK Istri
Diketahui korban berpergian bersama istrinya Sulastri dan anaknya berusia 5 tahun, ketiganya berencana mengurus berkas karena sang Istri lulus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Akan tetapi di jalan mendapat musibah.
"Korban sempat dibawa ke Klinik Desa Cahya Maju, tetapi langsung dirujuk ke Palembang untuk mengeluarkan peluru yang masih bersarang di lengannya," ungkapnya.
"Sebenarnya kejadian ini berada 2 kilometer dari pemukiman warga dan jalan disana mulus sehingga ramai yang melintas, memang rawan kriminalitas," tandasnya.
Peluru kena Jantung
Kapolres OKI, AKBP Dili Yanto melalui Kasat Reskrim, AKP Sapta Eka Yanto saat dikonfirmasi membenarkan atas kejadian pembegalan tersebut hingga menyebabkan korban meninggal dunia akibat tembakan yang dilontarkan pelaku.