Berita Nasional

Partai Golkar Sampai Angkat Bicara Usai Dua Kadernya Terjaring OTT KPK Dalam 2 Pekan Terakhir

Ketua Badan Hukum dan Advokasi Partai Golkar, Supriansa memberikan tanggapannya terkait tertangkapnya dua kader Golkar dalam OTT KPK.

Editor: Slamet Teguh
(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Penyidik menunjukkan barang bukti disaksikan Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron (kanan) saat ungkap kasus operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/1/2022) dini hari. 

TRIBUNSUMSEL.COM - KPK terus bekerja memberantas korupsi di Indonesia.

Buktinya, dalam beberapa pekan terakhir.

Sejumlah pejabat terkena OTT oleh KPK.

Ketua Badan Hukum dan Advokasi Partai Golkar, Supriansa memberikan tanggapannya terkait tertangkapnya dua kader Golkar dalam OTT KPK.

Diketahui sebelumnya, KPK telah melakukan OTT pada Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, pada Rabu (5/1/2022).

Terbaru, KPK telah melakukan OTT pada Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin pada Selasa (18/1/2022) malam.

Rahmat Effendi dan Terbit Rencana Perangin-angin diketahui merupakan kader Partai Golkar.

Menanggapi hal tersebut, Supriansa mengaku prihatin dengan adanya kasus yang menyeret nama Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.

Supriansa menyebut Partai Golkar akan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada KPK.

"Bupati Langkat tentu memiliki argumentasi di hadapan penyidik, dan masalah itu kita serahkan kepada penyidik untuk melakukan proses hukum kepada yang bersangkutan," kata Supriansa dilansir Kompas.com, Kamis (20/1/2022).

Tanggapan yang sama juga diberikan Supriansa terhadap Walikota Bekasi Rahmat Effendi.

Supriansa juga menyampaikan keprihatinannya atas terjaringnya Rahmat Effendi dalam OTT KPK.

Lebih lanjut Supriansa menegaskan bahwa Golkar siap untuk memberikan bantuan hukum oleh Rahmat beserta keluarganya.

Bahkan Supriansa mengatakan Partai Golkar melalui Bakumham siap mendampingi Rahmat menghadapi kasusnya sampai di pengadilan.

"Jika beliau atau keluarganya meminta," tutur Supriansa.

Baca juga: Inilah Itong Isnaeni Hidayat Hakim yang Ditangkap KPK di Surabaya, Wajah Itong Jadi Sorotan

Baca juga: Sosok Hakim PN Surabaya yang Kena OTT KPK, Ruangan Langsung Disegel, Ini Kata Jubir Mahkamah Agung

Bupati Langkat Serahkan Diri ke Polres Binjai

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin, diduga sempat lolos dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Terbit Rencana Peranginangin diduga sengaja menghindar dari kejaran Tim KPK.

Hal tersebut diungkap oleh Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (20/1/2022) malam.

"Saat (tim KPK) tiba di lokasi (rumah pribadi Bupati Langkat), diperoleh infomasi bahwa keberadaan TRP dan IS sudah tidak ada."

"Dan diduga sengaja menghindar dari kejaran Tim KPK," beber Ghufron.

Namun, tidak lama setelah itu, tim KPK mendapatkan informasi yang bersangkutan telah datang menyerahkan diri ke Polres Binjai.

Sebelumnya, diberitakan KPK telah melakukan penangkapan kepada Muara Peranginangin, Marcos Surya Abadi, Shuhanda Citra, dan Isfi Syahfitra.

Mereka diamankan bersama dengan barang buktinya, yakni uang senilai Rp 786 juta ke Polres Binjai.

Penangkapan ini bermula dari aduan masyarakat terkait adanya dugaan penerimaan sejumlah uang oleh Penyelenggara Negara yang diduga telah ada kesepakatan dengan tersangka Muara Peranginangin.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Galuh Widya Wardani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Respon Partai Golkar Seusai 2 Kadernya Terjaring OTT KPK dalam 2 Pekan: Kita Serahkan Ke Penyidik.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved