Berita OKI

Menunggak, Listrik Gedung Olahraga Perahu Kajang Kayuagung OKI Diputus PLN

Gedung Olahraga perahu Kajang Kayuagung OKI gelap gulita setelah aliran listrik diputus PLN karena menunggak selama dua bulan.

TRIBUNSUMSEL.COM/WINANDO
Listrik Gedung olahraga perahu kajang yang berada di Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir Diputus PLN 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Ogan Komering Ilir menunggak tagihan biaya listrik di gedung Olahraga Biduk Kajang Kayuagung selama 2 bulan.

Akibatnya, gedung yang menjadi pusat banyak kegiatan tersebut terpaksa harus diputus aliran listriknya oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Saat dikonfirmasi, Manager ULP PLN Kayuagung, Danang Prasetio Prabowo melalui Supervisor Pelayanan Pelanggan dan Administrasi, Ahkmad Kharis Kurniawan membenarkan pemutusan aliran listrik tersebut namun hanya sementara.

"Karena menunggak (pembayaran) jadi kami melakukan pemutusan aliran listrik sementara dan kurang lebih sudah hampir satu bulan gedung tersebut tanpa listrik," ujarnya, Rabu (19/1/2022) siang.

Selain itu, pihaknya menuturkan sudah mengirimkan invoice surat penagihan pertama dan surat tagihan 2 bulan.

Pada bulan Desember lalu berjanji akan membayar, namun hingga akhir bulan tidak ada pelunasan.

"Kalau tidak salah lebih kurang tagihannya Rp 26 juta, kalau informasi dari bendaharanya janji bisa bayar tapi kami tunggu sampai tanggal 25 Desember 2021 lalu belum ada pelunasan. Terpaksa kami putus alirannya," terangnya.

Diharapkan pihak pengelola GOR agar dapat segera membayar tagihannya dan ke depannya tidak terulang kembali tunggakan seperti ini.

"Untuk pembayaran apakah mau dicicil atau tidak, yang penting harus bersurat (administrasinya jelas) dan ditujukan kepada General Manager," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Diaspora OKI, Muhammad Refly menanggapi permasalahan tersebut.

Belum adanya dana yang tersedia menjadi alasan pihaknya belum bisa membayar tagihan listrik di GOR Biduk Kajang.

"Saya sempat berinisiatif ingin membayar menggunakan uang pribadi tapi ini kan tidak bisa dilakukan karena akan menimbulkan temuan,"

"Jadi harap ditunggu, dan kami akan bayar tapi menunggu pencairan dalam waktu dekat ini," katanya menjelaskan.

Baca juga: Begal Tembak Korban Viral, Dewan Asal Lempuing OKI Minta Pelaku Ditangkap

Sebelumnya, Refly meminta supaya PLN tetap mengalirkan listrik ke GOR tersebut dikarenakan banyak pertimbangan, tapi tetap saja dilakukan pemutusan sementara.

"Listrik mati dan gedung gelap gulita membuat operasional tidak bisa dilakukan,"

"Banyak lampu warna-warni yang terpasang di dalam gedung dan sekitar gedung itu sendiri. Tagihannya sebesar Rp 15 juta," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved