Berita Muratara

Tanaman Jagung di Muratara Panen, Bupati Devi Suhartoni Targetkan 50 Hektare

Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni menyampaikan perkebunan jagung di Desa Lawang Agung adalah jenis demplot yang akan dikembangkan

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/RAHMAT
Petani jagung di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mulai panen. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Petani jagung untuk pakan ayam di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mulai panen. 

Seorang petani jagung, Guntur mengungkapkan ada satu kelompok tani di di desa tersebut dengan luas lahan sekira 5 hektare.

"Kalau totalnya ada lima hektare. Yang lagi panen ini sekitar dua hektare," ungkapnya pada Tribunsumsel.com, Minggu (9/1/2022). 

Guntur mengatakan setalah penen jagung ini, lahan tersebut tidak akan langsung ditanami jagung kembali. 

Dia bersama petani lainnya akan menanam sayur-sayuran dan setelah panen baru kemudian menanam jagung lagi. 

"Sambil kita menunggu bantuan bibit (dari pemerintah daerah), mungkin nanti kita tanam sayur-sayuran dulu," katanya.

Dia berharap pada pemerintah Muratara selain memberi bantuan bibit, juga membantu pupuk dan racun rumput. 

Apalagi kata dia, saat ini harga pupuk dan racun rumput melambung tinggi dengan kenaikan mencapai dua kali lipat. 

"Racun dan pupuk penting juga bagi kami. Harganya sekarang mahal sekali, kami petani kecil ini tidak sanggup lagi beli," katanya.

Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni menyampaikan perkebunan jagung di Desa Lawang Agung tersebut adalah jenis demplot yang dikembangkan dan diperhatikan.

"Alhamdulillah berhasil, ini akan menjadi contoh bagi masyarakat lain supaya semangat bertani," katanya. 

Devi meyakinkan, bila masyarakat semangat bertani, maka pemerintah daerah juga lebih serius untuk membantu. 

Masalahnya di daerah ini, kata Devi, pemerintah sudah siap membantu tetapi masyarakatnya yang tidak serius. 

"Kami sangat mendorong pertanian, tetapi masyarakatnya dulu, petaninya dulu yang serius, nanti kita bantu malah tidak serius, tidak tekun, sia-sia saja," katanya. 

Devi menargetkan tahun ini ada 50 hektare perkebunan jagung di Muratara. 

Dia sudah meminta Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara agar mencari lahan dan petani-petani yang bisa diandalkan untuk mewujudkan keinginannya itu. 

"Target kita 50 hektare tahun ini. Misalnya di wilayah Kecamatan Rupit ini 20 hektare, terus di Kecamatan Nibung 30 hektare. Masih banyak lahan menganggur," kata Devi. 

Menurut dia, perkebunan jagung cukup menjanjikan bila hasilnya maksimal. 

Baca juga: Pengganti AKBP Eko Sumaryanto Masih di Sudan, Kapolres Muratara Kini Dijabat Plt dari Polda Sumsel

Dalam satu hektare lahan bisa panen sebanyak 5 sampai 7 ton jagung dalam kurun waktu 4 bulan. 

"Satu hektare saja bisa menghasilkan 5 ton misalnya. Sekarang harga jagung 4 ribu per kilo. Artinya selama 4 bulan bisa dapat uang 20 juta kotor," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved