Berita Lubuklinggau
Harga Ayam di Lubuklinggau Tembus Rp 45 Ribu, Permintaan Sepi
Awal tahun 2022 sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kota Lubuklinggau mengalami kenaikan. Salah satu ayam potong mencapai Rp 45 ribu per kg.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Di awal tahun 2022 sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kota Lubuklinggau mengalami kenaikan.
Salah satu kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan cukup signifikan yakni ayam potong dan telur ayam.
Saat ini harga ayam broiler atau potong yang biasanya Rp 35-37 ribu per kilogram naik menjadi Rp 45 ribu per kilogram.
Anto pedagang ayam potong di Pasar Instruksi Presiden (Inpres) Kota Lubuklinggau mengatakan naiknya harga ayam potong sudah terjadi sejak akhir tahun lalu.
"Naik memang dari agennya sudah dua pekan ini, terpaksa kami juga menaikan harga," kata Anto pada Tribunsumsel.com, Kamis (6/1/2022).
Anto tidak mengetahui pasti mengapa harga ayam potong naik drastis, namun, penuturan tempat agennya mengambil ayam kemungkinan kenaikan saat ini
karena disebabkan oleh imbas cuaca menyebabkan banyak ternak yang mati.
"Kalau kemarin karena solar susah, jadi pengiriman pakan ternak terhambat, tapi informasinya kenaikan sekarang lebih kepada faktor cuaca, jadi mengalami kenaikan," terangnya.
Naiknya harga ayam saat ini turut berdampak pada penghasilan mereka, sebab, sejak mengalami kenaikan permintaan ayam potong semenjak tahun baru turun drastis.
"Kemarin permintaan tinggi saat awal tahun, kemudian setelah itu permintaan kembali turun drastis sampai dengan saat ini," paparnya.
Selain ayam potong, harga telur biasanya dikisaran Rp 40 ribu per karpet kini harga telur di Kota Lubuklinggau tembus Rp 57 ribu per karpet.
Yani mengatakan kenaikan harga telur di Kota Lubuklinggau saat ini disebabkan banyak agen yang kosong karena banyak diborong untuk bantuan program PKH.
Bantuan program PKH ini serentak dibagikan di Kota Lubuklinggau dan kabupaten Musi Rawas (Mura).
"Dari peternaknya yang menaikan harga, karena permintaan banyak stok sedikit banyak yang kosong akhirnya naik," ungkapnya.
Menurut Indah harga telur akan bertahan sampai pertengahan bulan Januari mendatang seiring selesainya bantuan program PKH.
"Kemungkinan akan kembali normal lagi bila program ini (PKH) sudah selesai, biasanya ini hanya sampai pertengahan Januari," ujarnya.
Meski harga naik permintaan telur tetap stabil, untuk permintaan setiap hari masih di atas 100 karpet perhari, karena banyak pedagang untuk mengisi warung dan toko.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagrin) Kota Lubuklinggau Surya Darma mengatakan Setiap seminggu sekali selalu melakukan pengawasan dan monitoring, harga saat in relatif stabil.
Walaupun ia mengakui ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan.
"Yang naik itu tidak merata hanya terjadi pada beberapa pedagang tertentu, seperti bawang, cabe, tapi pedagang lain tidak naik, tidak merata," ungkapnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat yang belanja untuk menawar, karena pedagang ini memanfaatkan momentum Nataru untuk mencari untung sebesar-besarnya.
"Secara umum saya perhatikan masih stabil tidak mengalami kenaikan," ujarnya.
Sementara untuk kebutuhan pokok ia mengaku telah mengecek ke Distributor stok banyak dan cukup sampai dua bulan kedepan, masyarakat tidak perlu khawatir.
"Sembako aman tidak perlu khawatir," ungkapnya.
Baca juga: Bus Transmusi Teman Bus Terperosok Masuk Parit di Tegal Binangun, Diduga Sopir Tak Lihat Ada Parit
Baca berita lainnya langsung dari google news.