Berita Lubuklinggau
Tak Naik Harga Meski Minyak Goreng Mahal, Pengusaha Keripik di Lubuklinggau Buka Jasa Reparasi Gitar
Mengurangi isi kemasan minimalisir kerugian, karena bila mau menaikkan harga tidak mungkin sebab pedagang lain saat ini masih jual harga yang sama.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Diawal tahun 2022 harga minyak goreng di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) masih melambung tinggi dan dikeluhkan para pelaku usaha.
Kenaikan harga minyak goreng ini sudah berlangsung selama sebulan terakhir terakhir, mengakibatkan para pelaku usaha mengeluh.
Salah satunya seperti para perajin keripik, kenaikan minyak goreng saat ini dinilai para pelaku usaha tak sebanding dengan pendapatan.
Noprizal (34) perajin keripik di RT 02 Kelurahan Keputran Kecamatan Lubuklinggau Barat I mengatakan kenaikan minyak goreng sangat berpengaruh terhadap pendapatan.
Bahkan dia mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini.
"Mau bagaimana lagi karena memang kondisinya sedang naik, mau naikkan harga tidak mungkin, paling mengurangi isi kemasan," ungkapnya pada wartawan, Senin (3/1/2022).
Menurutnya dengan mengurangi isi kemasan setidaknya bisa minimalisir kerugian, karena bila mau menaikkan harga tidak mungkin, sebab pedagang lain saat ini masih jual harga yang sama.
"Kalau untuk yang kecil-kecil untungnya dikit, kita jual satu bungkus Rp 5.000 sementara untuk perkilonya Rp 50.000, naikkan harga tidak mungkin, yang lain masih harga lama," ujarnya.
Noprizal mengaku semenjak harga minyak goreng mahal mereka sangat kesusahan, mereka cukup terbantu apabila ada pesanan cukup banyak, seperti beberapa waktu lalu dia banyak mendapat pesanan dari Jakarta.
"Kita cukup terbantu bila pesanan banyak, uang beli minyak goreng cukup tertutupi," paparnya.
Meski harga minyak goreng mahal untuk menjaga kualitas dia tidak menggunakan minyak goreng curah, meski untung yang dihasilkan hanya sedikit.
"Nanti kalau pakai minyak curah rasanya berubah, daripada pelanggan lari lebih baik pakai minyak kemasan walau untung sedikit," ungkapnya.
Bahkan, semenjak harga minyak goreng mahal Noprizal mencari alternatif tambahan penghasilan dengan membuka jasa perbaikan gitar yang rusak.
"Karena perbaikan gitar ini tidak memakan waktu khusus, jadilah untuk tambahan penghasilan, karena kalau hanya mengandalkan keripik penghasilannya terbatas," ujarnya.
Noprizal pun berharap harga minyak goreng kembali turun, mengingat berjualan keripik ini merupakan satu-satunya mata pencariannya.
"Dari hasil jual gorengan itu juga untuk biaya beli susu dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Baca juga: Muara Enim Bakal Punya Madrasah Terpadu, MI hingga MA Satu Komplek, Pemkab Hibah Lahan 6 Ha
Baca berita lainnya langsung dari google news.