Berita Nasional
Habib Bahar bin Smith Minta Umat Islam Berjuang Sampaikan Kebenaran Jika Ia Langsung Ditahan Polisi
Bahar bin Smith juga berpesan jika dirinya kembali dipenjara, maka ia ingin umat Islam terus berjuang menyampaikan keadilan.
TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Habib Bahar bin Smith belakang ini kembali menjadi perhatian publik.
Hal tersebut tak lepas karena ia kembali harus berurusan dengan polisi.
Yang terbaru, Habib Bahar bin Smith mendatangi Polda Jawa Barat pada hari ini, Senin (3/1/2021).
Panggilan tersebut berkaitan dengan kasus dugaan ujaran kebencian yang menimpanya.
Bahar bin Smith datang ke Polda Jabar sekira pukul 12.30 WIB didampingi oleh tim kuasa hukum dan keluarganya.
Dalam menjalani pemeriksaan, Bahar bin Smith mengaku bakal kooperatif.
Bahar bin Smith pun menyampaikan beberapa pesannya kepada awak media sebelum menjalani pemeriksaan.
Terlebih, pesan jika dirinya ditahan atau ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan.
Menurutnya, jika dia langsung ditetapkan tersangka dan ditahan, itu bentuk ketidakadilan.
Sebab, ia merasa penanganan kasusnya ini diwarnai motif politik.
"Saya ingin menyampaikan, andaikan, jikalau nanti saya ditahan, jikalau saya nanti tidak keluar dari ruangan, atau saya dipenjara, maka sedikit saya sampaikan, bahwasannya ini adalah bentuk keadilan dan demokrasi sudah mati di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai," ujar Habib Bahar.
"Sebab kenapa, karena saya dilaporkan secepat kilat, sedangkan masih ada penista-penista Allah, penista agama dilaporkan, tidak diproses sama sekali," tambahnya, dikutip dari Tribun Jabar.
Bahar bin Smith juga berpesan jika dirinya kembali dipenjara, maka ia ingin umat Islam terus berjuang menyampaikan keadilan.
Sekaligus, jangan ada yang tunduk pada kedzaliman, darimana pun datangnya.
"Maka jikalau, andaikan, saya masuk dan diperiksa, saya tidak keluar lagi, berarti saya ditahan, saya dipenjara, wahai rakyatku, wahai bangsaku, khususnya umat Islam, para ulama, para habaib, terus lah bejuang untuk menyampaikan kebenaran."
