Alex Noerdin Terjerat Korupsi

Alex Noerdin Ditahan di Rutan Pakjo Palembang, Isolasi 14 Hari, Bakal Tempati Blok Khusus Tipikor

Kepala Rutan Klas I Pakjo Bistok Oloan Situngkir mengatakan Alex Noerdin, Mudai Madang, Caca Icha Shaleh, dan Yaniarsyah Hasan isolasi 14 hari.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Empat tersangka kasus dugaan korupsi Masjid Raya Sriwijaya dan PT PDPDE 2009-2019 termasuk satu di antaranya mantan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang baru saja dibawa ke Rutan Klas I Pakjo Palembang akan menjalani isolasi selama 14 hari sebelum dipindahkan ke ruang tahanan.

Kepala Rutan Klas I Pakjo Bistok Oloan Situngkir mengatakan, Alex Noerdin, Mudai Madang, Caca Icha Shaleh, dan Yaniarsyah Hasan menjalani isolasi selama 14 hari dan tidak langsung digabung satu sel bersama tahanan lainnya.

"Beliau berempat telah dilengkapi tes PCR Jakarta dan dalam keadaan sehat. Kami masih melakukan pemeriksaan kesehatan yang bersangkutan dan kelengkapan berkas barulah diisolasi selama 14 hari, " ujar Bistok kepada awak media, Rabu (22/12/2021).

Ia menegaskan status keempat tersangka sampai sekarang adalah tahanan titipan Kejaksaan sampai menunggu jadwal sidang.

"Statusnya masih titipan tahanan karena ini rumah tahanan. Setelah menjalani isolasi 14 hari, keempatnya kami pindahkan di blok yang sudah sediakan. Blok khusus tipikor. Jadi keempatnya tidak kami gabung dengan tahanan kriminal lainnya," jelasnya.

Sedangkan untuk jadwal persidangan sampai saat ini belum diketahui, lalu untuk pelaksanaannya sesuai perintah.

"Kalau sekarang sidang virtual masih berlaku. Nanti akan diinformasikan lagi dari pimpinan apakah virtual atau tidak, " katanya.

Baca juga: Alhamdulillah Sehat, Jawab Alex Noerdin Ditanya Kabar Oleh Awak Media, Ditahan di Rutan Pakjo

Alex Noerdin Tersangka 2 Kasus Korupsi

Mantan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin, resmi menjadi tersangka dalam dua kasus korupsi sekaligus.

Pria berusia 71 tahun itu terjerat kasus pembelian gas bumi oleh Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumsel tahun 2010-2019, dan kasus pembangunan Masjid Sriwijaya Palembang.

Anggota DPR RI Non Aktif itu sendiri, hari ini dijadwalkan akan tiba di Palembang, Rabu (22/12/2021) sekitar pukul 10.15 Wib menumpang pesawat domestik dari Jakarta.

"Alex Noerdin sekarang OTW ke Palembang, dan kebetulan satu pesawat dengan saya," kata salah satu sumber kepada Tribun Sumsel, Rabu (22/12/2021).

Dijelaskannya, ayah dari Bupati Muba nom aktif Dodi Reza Alex tersebut, berangkat menggunakan pesawat Batik Air ID6876 dengan dikawal penyidik Kejagung.

"Iya, pak Alex Noerdin pagi ini jam 9:45 WIB terbang dari Bandara Soetta ke Palembang bersama tim penyidik via Batik ID6876, kemungkinan tiba di Bandara SMB II Palembang sekitar pukul 10.30 Wib," tuturnya.

Pantauan di pintu kedatangan Bandara SMB II Palembang sendiri, terlihat sejumlah kerabat dan simpatisan Alex Noerdin yang akan menyambut mantan orang nomor 1 di Sumsel tersebut.

Selain itu juga, terdapat satu mobil tahanan dari Kejaksaan Negeri Palembang yang sudah menunggu d ikawasan bandara SMB II Palembang, termasuk mobil ambulance. "Kalau nak meliput tunggulah kedatangannya di SMB II Palembang  jam 10.30," kata seorang simpatisan Alex. 

Sekedar informasi, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan status tersangka kepada Alex Noerdin untuk kasus dugaan korupsi PDPDE pada Kamis (16/9/2021).

Selain Alex, Kejagung juga menetapkan mantan komisaris PDPDE Sumsel Muddai Madang menjadi tersangka dalam kasus pembelian gas bumi tahun 2010-2019.

Penetapan tersangka keduanya diinformasikan langsung oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak.

"Tim penyidik meningkatkan status tersangka AN," jelas Leonard, seperti dilansir oleh Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Sebelumnya, Kejagung juga menetapkan dua tersangka lainnya, yakni CISS selaku Direktur Utama PDPDE Sumsel sejak 2008 yang merangkap sebagai Dirut PT PDPE Gas sejak 2010.

Kemudian, AYH yang menjabat sebagai Direktur PT DKLN sejak 2009 sekaligus Direktur PT PDPDE Gas sejak 2009 dan Direktur Utama PDPDE Sumsel sejak 2014.

Korupsi yang dilakukan para petinggi itu merugikan negara sebesar 30.194.452.79 dollar Amerika Serikat atau Rp 430.834.067.529.

Ditambah kerugian lainnya, yaitu setoran modal yang tidak seharusnya dibayarkan oleh PDPDE Sumsel sebesar 63.750 dollar AS dan Rp 2,13 miliar.
Namun tak berhenti di kasus tersebut, Alex Noerdin kembali menjadi tersangka lantaran diduga melakukan korupsi Masjid Sriwijaya yang ada di Jakabaring, Palembang.

kejagung menduga Alex Noerdin menerima dana hibah dari APBD Sumsel tahun 2015 dan 2017 kepada Yayasan wakaf Masjid Sriwijaya Palembang.

"Tersangka pertama adalah AN selaku Gubernur Sumsel periode 2008-2013 dan periode 2013-2018," jelas Leonard Eben.

Alex Noerdin tidak sendiri, karena Kejagung juga menetapkan tersangka lainnya, yaitu seorang PNS berinisial LPLT dan mantan Bendahara Yayasan Wakaf Masjid Sriwijaya Palembang berinisial MM.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved