Hari Raya Natal 2021
7 Puisi Natal yang Menyentuh Hati 2021, Bisa Dibagikan Pada Keluarga, Pacar Hingga Sahabat
7 Puisi Natal yang Menyentuh Hati 2021, Bisa Dibagikan Pada Keluarga, Pacar Hingga Sahabat
Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM - Pada tanggal 25 Desember 2021 umat Kristiani akan merayakan Hari Raya Natal
Momen Natal 2021 ini, saatnya kita mulai mengucapkan ucapan-ucapan selamat Natal kepada kerabat, teman dan keluarga kita yang merayakannya.
Mengucapkan selamat Natal 2021 tak hanya bisa dengan ucapan biasa, namun bisa juga dengan ungkapan berupa puisi.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini beberapa puisi Natal menyentuh hati 2021
1. KETIKA CAHAYA DARI SURGA BERSINAR
"Damai di atas bumi, di antara orang yang
berkenan kepada-Nya",
berkumandang di angkasa.
Ketika cahaya dari surga bersinar, hilanglah semua kegelapan.
Malaikat Tuhan turun ke bumi
dan membawa berita yang jelas.
Ketika cahaya dari surga bersinar, aku mendengar
malaikat berkata,
"Jangan takut, aku memberitakan kabar sukacita,
Karena Kristus telah lahir hari ini."
Ketika cahaya dari surga bersinar,
nampak pemandangan yang indah;
Damai Allah dan kesukaan surgawi
turun ke dunia pada malam itu.
Cahaya dari surga masih bersinar
dan malaikat-malaikat masih bernyanyi;
Karena Kristus masih memberikan damai dan sukacita
dalam kehidupan, tempat Dia bertahta.
Amin
Baca juga: Pastikan Layanan Tetap Berjalan, Telkom Dirikan Posko Natal dan Tahun Baru 2022
2. HATIMU , BILIK TERINDAH BAGIKU
Aku hendak turun untuk melihat-lihat
Bagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan hati-Ku
Aku telah merancangkan dari mulanya
Bahwa mereka akan hidup di hadapan-Ku
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan
Aku sedih, ketika waktu itu
Di rumah yang begitu indah dan mewah
Yang Kuberikan sebagai hadiah pertama-Ku
Aku mendapati mereka telanjang
Telanjang di tengah-tengah segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya bagi mereka
Mengapa? Apakah semua itu tidak cukup?
Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkan
Aku datang, datang kembali mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu sibuk,
Sibuk dengan dirimu sendiri
Hingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu bagi-Ku
Di mana? Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempati
Tuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-Ku
Namun tidak mengapa
karena itu pun sudah cukup bagi-Ku waktu itu
Seandainya saat ini engkau telah menyadari
Bahwa Aku telah datang kembali untukmu
Tolong, bukalah bilik hatimu,
agar Aku dapat masuk dan tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik terindah bagi-Ku dan bagimu.
Amin
3. DAMAI
Damai....? Ingat pertama kali berjumpa di Eden, betapa indahnya
Kehadiranmu di sisi manusia, sangat menyejukkan
Sebab semuanya hanyalah engkau dan mengenai engkau
Tiada yang kurang saat itu
Hanya kesempurnaan saja adanya
Pengkhianatan ..., mengapa? Mengapa hal itu harus terjadi?
Mengapa engkau dikhianati oleh manusia yang engkau kasihi?