Hari Ibu Nasional 2021
10 Puisi Hari Ibu Terbaik Menyentuh Hati, Peringati Hari Ibu Nasional 22 Desember 2021
10 Puisi Hari Ibu Terbaik Menyentuh Hati, Peringati Hari Ibu Nasional 22 Desember 2021, Hari Ibu Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 D
Penulis: Abu Hurairah | Editor: Abu Hurairah
TRIBUNSUMSEL.COM - Hari Ibu Nasional di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember 2021
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati momen Hari Ibu Nasional 2021, yang jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya.
Satu diantaranya dengan membagikan kata-kata puitis langsung kepada ibunda tercinta maupun melalui media sosial.
Bagi anda yang membutuhkan ide untuk ikut merayakan Hari Ibu Nasional, bisa menggunakan kumpulan puisi bertema Ibu, pilihan di bawah ini.
1. Jarak Jauh Tetap Kau Tempuh
Jarak ini terlalu jauh
Antara kenyataan dengan impian
Tetapi..
Engkau tetap menempuhnya
Tak perduli berapapun jauhnya
Tak perduli berapapun sulitnya
Engkau tetap percaya
Bahwa suatu hari nanti
Perjuangan ini akan bertemu dengan kenyataan
2. Maafkan Aku
Maafkan diriku yang malu
Karena ibuku hanyalah seorang pedagang;
Karena ibuku hanyalah seorang kuli;
Karena ibuku hanyalah seorang miskin.
Tetapi itu dulu.
Hari ini aku mengerti mengapa
Engkau rela menanggung
Malu, kemiskinan, dan kesusahan...
...semua itu karena demi diriku anakmu.
3. Rumah Ini Begtu Indah
Rumah ini seakan bercerita
Tentang hangatnya kasih sayangmu
Rumah ini dipenuhi dengan cinta
Yang kau curahkan tanpa jemu
Ruang ini disemarakkan oleh rindu
Yang lahir di dalam kalbu
Mengalir pula rasa sayang
Membuatku ingin selalu pulang
4. Aku Ingin Bercerita
Ibu...
Betapa indahnya hari ini.
Awan-awan putih bergulung-gulung di langit nan biru.
Cahaya sang surya jatuh ke wajah Bumi dengan cahaya keemasan.
Setiap hembusan angin membawa harum wangi.
Ditebarkan dengan penuh kasih sayang oleh tangan-tangan Malaikat yang tunduk patuh pada perintah-Nya.
Dan setiap senja seperti ini,
Aku ingin duduk di sampingmu.
Duduk berdua dan bercerita tentang keluasan alam semesta; tentang keagungan-Nya; tentang kemahakuasaan-Nya.
Aku ingin mendengar
Setiap kata dari kata-katamu yang lahir dari kedalaman lubuk hatinya.
Karena setiap kali kudengar kata-katamu, Ibu,
Ada kebahagiaan dan ketenangan yang diam-diam menyelinap ke seluruh persada jiwaku.
Baca juga: Cara Meredakan Sakit Gigi dengan Bawang Putih dan Bahan Dapur Lainnya, Hal Ini yang Harus Dilakukan
Baca juga: Arti Sakinah Mawaddah Warahmah, Ucapan Sekaligus Doa Baik untuk Pernikahan Islami
5. Engkaulah Peneduh Hatiku
Kadang hidup ini
Seperti padang pasir. Panas dan gersang.
Kadang perjalanan ini
Meletihkan dan melelahkan.
Tetapi di sanalah
Aku selalu menemukan peneduh jiwa.
Itulah engkau Ibu!
6. Tujuan Kita Satu Ibu - Wiji Thukul
Kutundukkan kepalaku,
bersama rakyatmu yang berkabung
bagimu yang bertahan di hutan
dan terbunuh di gunung
di timur sana
di hati rakyatmu,
tersebut namamu selalu
di hatiku
aku penyair mendirikan tugu
meneruskan pekik salammu
"a luta continua."
Kutundukkan kepalaku
kepadamu kawan yang dijebloskan
ke penjara negara
hormatku untuk kalian
sangat dalam
karena kalian lolos dan lulus ujian
ujian pertama yang mengguncangkan
Kutundukkan kepalaku
kepadamu ibu-bu
hukum yang bisu
telah merampas hak anakmu
Tapi bukan hanya anakmu ibu
yang diburu dianiaya difitnah
dan diadili di pengadilan yang tidak adil ini
karena itu aku pun anakmu
karena aku ditindas
sama seperti anakmu
Kita tidak sendirian
kita satu jalan
tujuan kita satu ibu: pembebasan!
Kutundukkan kepalaku
kepada semua kalian para korban
sebab hanya kepadamu kepalaku tunduk
Kepada penindas
tak pernah aku membungkuk
aku selalu tegak.
7. Ibu - Kahlil Gibran
Ibu adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan.
Pemberi harapan di dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan.
Dialah sumber cinta, belas kasihan, simpati dan pengampunan.
Manusia yang kehilangan ibunya bererti kehilangan jiwa sejati yang memberi berkat dan menjaganya tanpa henti.
Segala sesuatu di alam ini melukiskan tentang susuk ibu.
Matahari adalah ibu dari planet bumi yang memberikan makanannya dengan pancaran panasnya.
Matahari tak pernah meninggalkan alam semesta pada malam hari sampai matahari meminta bumi untuk tidur sejenak di dalam nyanyian lautan dan siulan burung-burung dan anak-anak sungai.
Dan Bumi ini adalah ibu dari pepohonan dan bunga-bunga menjadi ibu yang baik bagi buah-buahan dan biji-bijian.
Ibu sebagai pembentuk dasar dari seluruh kewujudan dan adalah roh kekal, penuh dengan keindahan dan cinta.
8. Ibu - Chairil Anwar
Pernah aku ditegur
Katanya untuk kebaikan
Pernah aku dimarah
Katanya membaiki kelemahan
Pernah aku diminta membantu
Katanya supaya aku pandai
Ibu…..
Pernah aku merajuk
Katanya aku manja
Pernah aku melawan
Katanya aku degil
Pernah aku menangis
Katanya aku lemah
Ibu…..
Setiap kali aku tersilap
Dia hukum aku dengan nasihat
Setiap kali aku kecewa
Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat
Setiap kali aku dalam kesakitan
Dia obati dengan penawar dan semangat
Dan Bila aku mencapai kejayaan
Dia kata bersyukurlah pada Tuhan
Namun…..
Tidak pernah aku lihat air mata dukamu
Mengalir di pipimu
Begitu kuatnya dirimu….
Ibu….
Aku sayang padamu…..
Tuhanku….
Aku bermohon padaMu
Sejahterakanlah dia
Selamanya…..
9. Ibu - K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus)
Ibu, koulah gua berteduh
tempatku bertapa bersamamu
sekian lama
Koulah kawah
dari mana aku meluncur
dengan perkasa
Koulah bumi
yang tergelar lembut bagiku
melepas lelah dan nestapa
gunung yg menjaga mimpiku
siang dan malam
mata air yg tak pernah berhenti mengalir
membasahi dahagaku
telaga tempat bermain
berenang dan menyelam
Koulah ibu, laut dan langit
yg menjaga lurus horisonku
Koulah ibu, mentari dan rembulan
yg mengawal perjalananku
mencari jejak sorga
di telapak kakimu
Tuhan, aku bersaksi
ibuku telah melaksanakan amanatMu
menyampaikan kasih sayangMu
maka kasihanilah ibuku
seperti Kou mengasihi kekasih – kekasihMu.
10. Ibu - D. Zamawi Imron
kalau aku merantau lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering, daunpun gugur bersama reranting
hanya mata air airmatamu, ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan memutikkan sarisari kerinduan
lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang meyemerbak bau sayang
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
Baca juga: Pecah Rekor Selama 40 Tahun Berdiri, Pencapaian PTBA di 2021 Sangat Luar Biasa
Demikianlah kumpulan puisi bertema ibu, untuk peringati Hari Ibu Nasional, bisa dibagikan ke media sosial.