Berita Viral

Nama Dosen Unsri Reza Ghasarma Paling Ramai Dicari di Google Trends, Ada Petisi Copot Rektor Unsri

Reza Ghasarma dosen Unsri Cabul namanya ramai dicari di pencariaan Google. Nama Reza Ghasarma meroket sejak 5 Desember 2021.

Tribun Sumsel/ Agung Dwipayana
Foto Ilustrasi Kampus Unsri Indralaya : Penyelesaian kasus dugaan pelecehaan seksual yang dialami mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) belum menemui titik terang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Reza Ghasarma namanya ramai dicari di pencariaan Google.

Nama Reza Ghasarma meroket sejak 5 Desember 2021.

Bahkan Nama Reza Ghasarma jadi perbincangan di media sosial, khususnya Twitter.

Reza Ghasarma diduga oknum dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang yang melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi bimbingannya.

Nama Reza bahkan Trending Twitter, Senin (6/12/2021).

Di Twitter, beredar capture chat diduga Reza kepada salah satu mahasiswi.

Oknum dosen Unsri itu meminta foto seksi dan bimbingan spesial

Berikut profil Reza Ghasarma dikutip dari pddikti.kemdikbud.go.id

Nama: Reza Ghasarma.
Perguruan Tinggi: Universitas Sriwijaya.
Program Studi: Manajemen.
Jabatan Fungsional: Asisten Ahli.
Pendidikan Tertinggi: S2.
Status Ikatan Kerja: Dosen Tetap.
Status Aktivitas: Aktif.
Gelar Akademik: S.E Unsri dan M.M. Unsri.
Di laman pencarian Google, terungkap akun Instagram Reza Ghasarma yakni @reza_ghasarma.

Pantauan Tribun-timur.com, Reza memiliki 543 pengikut.

Adapun akun yang diikuti sebanyak 298.

Sementara postingannnya sebanyak 150.

Namun, saat dikunjungi, akun tersebut tidak bisa diakses.

"Sorry, this page isn't available.," demikian tertulis di keterangan laman Instagram.

Demikian halnya Facebook Reza Ghasarma dan akun Twitter @rezaghasarma sudah tak bisa diakses.

Meskipun akun Facebook-nya sudah tidak bisa diakses, beredar di Twitter capture profil Facebook Reza Ghasarma.

Tampak di foto profil Facebook, Reza Ghasarma bersama istri dan anak-anaknya.

Diberitakan sebelumnya, nama Reza Ghasarma jadi perbincangan usai beredar capture chat sang oknum dosen kepada mahasiswinya.

Capture itu diposting akun Instagram @_unsricantik yang kemudian ramai diposting ulang di Twitter.

Salah satunya diposting akun Twitter @convomf.

"cw // sexual harassment pelaku sama bukti pelecehan seksual dr salah satu dosen uns*i kmren udah ke spill guysss. catat nama sama mukanya: REZA GHASARMA, kalo ketemu dijalan langsung timpuk aja ni orangg.," tulis akun tersebut, Minggu (6/12/2021) seperti dikutip Tribun-timur.com.

Dalam chat tersebut, pria diduga Reza mengirim kalimat tak senonoh. 

Tampak chat tersebut atas nama Pak Reza.

"Poto yg sexy..
Kirim plis," tulis pria tersebut.

Namun, mahasiswi yang dikirimi chat tak merespon.

Pria diduga Reza kembali mengirim pesan.

"Lama bgt blsnya," tulisnya lagi.

Lagi-lagi mahasiswi tak membalas chat tersebut.

Meski tak direspon, pria itu kembali menulis pesan.

"Jd kita bimbingan spesial yak.. (emoji)," tulisnya.

Cuitan akun Twitter @convomf pun viral dan mendapat beragam komentar dari netizen.

"Cowo insial R meresahkan banget dah anjir jaman sekarang," tulis pemilik akun @nyonyakimcotton.

"Temen seangkatan pas S2 ada yg pernah ngalamin pelecehan jg, padahal dia lagi hamil saat itu. Pelaku dosen pembimbing tesis nya sendiri yg sdh tua bergelar profesor," tulis pemilik akun @L52766405.

"Bagus bang... Khusus buat Pelaku.. Jangan kasih inisial.. Tulis nama aja langsung... REZA GHASARMA... Lanjutkan bang...bikin mentalnya down!!!! Buat dia malu seumur hidup.," tulis pemilik akun @MasDarBoleh.

Dilansir dari Kompas.com, mahasiswi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang kembali bertambah satu orang.

Korban yang mengalami pelecehan seksual secara verbal tesebut membuat laporan ke Polda Sumatera Selatan, Sabtu (4/12/2011).

Kasubdit IV Remeja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan Kompol Masnoni mengatakan, korban baru yang melapor tersebut berinisial D.

D melapor dikarenakan dua kakak tingkatnya lebih dulu yakni C dan F membuat laporan ke Polda Sumsel pada Rabu (1/12/2011).

"Karena kakak tingkatnya melapor korban juga ikut melapor. Pelakunya sama dengan yang laporan sebelumnya,"kata Masnoni melalui sambungan telepon.

Masnoni menjelaskan, dari hasil pemeriksaan korban mengalami pelecehan seksual secara verbal.

Di mana pelaku yang diketahui berinisial R mengirimkan pesan WhatsApp kepada korban dengan kata-kata cabul.

"Karena laporannya sama jadi tidak membuat laporan baru, hanya korbannya yang sebelumnya dua orang kini jadi tiga orang,"jelas Masnoni.

Pantauan Kompas.com, 2mahasiswi Unsri yang menjadi korban pencabulan oknum dosen kini sedang melakukan mediasi di gedung Program Studi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya, Palembang.

Kedua korban datang didampingi oleh pihak keluarga masing-masing.

Seluruh rekan korban pun nampak ikut menunggu di depan gedung untuk melihat perkembangan kasus tersebut.

Gubernur Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsri, Farrel Farhan mengatakan, kejadian yang menimpa D sudah berlangsung sejak kurun waktu dua bulan terakhir.

Korban awalnya takut bercerita karena mengenai kejadian tersebut. Namun, setelah dua korban melapor ia pun baru memberanikan diri bahwa telah menajadi korban R.

"Chat-nya saya lihat sendiri mengarah ke kata-kata tidak senonoh,"kata Farrel.

Farrel mengaku akan terus mengawal korban untuk mendapatkan keadilan sampai pelaku dapat diadili.

"Kami akan terus bersama korban sampai pelaku dihukum,"ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, tiga orang mahasiswi Unsri menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum dosen.

Korban pertama yakni berinisial DR, sementara terduga pelaku yakni A. Kemudian korban kedua dan ketiga adalah C dan F dengan terduga pelaku inisial R. 

Beredar petisi copot rektor UNSRI (Universitas Sriwijaya) di situs Change.org pasca marak kasus pelecehan seksual di kampus orange tersebut

Dari pantauan Tribunsumsel.com, Selasa (7/12/2021) petisi ini dibuat oleh akun bernama Abang Jago

Adapun petisi tersebut ditujukan kepada Presiden Jokowi, ketua DPR RI Puan Maharani, Mendikbud Nadiem Makarim.

Hingga berita ini dimuat, petisi ini baru ditanda tangai oleh 11 orang.

Klik Disini untuk melihat petisi copot rektor Unsri

Berikut Isi lengkap petisi tersebut :

Universitas Sriwijaya (Unsri) sontak populer diseantero negeri, karena kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh dosen terhadap mahasiswinya. Hari ini, Senin (6/12), seorang oknum dosen FKIP berinisial A telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Polda Sumsel atas laporan mahasiswinya.

Satu lagi oknum dosen dari Fakultas Ekonomi, kini tengah didalami oleh polisi karena dilaporkan oleh tiga mahasiswinya atas kasus serupa. Namun untuk kasus terbaru ini, alih-alih merespon dengan melindungi para korban, pejabat Dekanat FE Unsri melakukan hal yang sifatnya intimidatif terhadap mahasiswi/pelapor.

Salah satu korban viral setelah sempat disekap dan tidak diikutkan dalam prosesi yudisium. Ironisnya, Rektor dan jajarannya tak kunjung bersuara, sehingga membuat masyarakat geram. Bahkan DPRD Sumsel juga dibuat berang karena tak ada satupun pejabat dari Unsri datang memenuhi Rapat Dengar Pendapat (RDP).

Kepada Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati, salah satu pejabat Unsri mengatakan jika pihaknya juga sedang melakukan rapat internal untuk menyelesaikan permasalahan pelecehan seksual ini. Fakta ini membuat Unsri terkesan menutup-nutupi kejadian pelecehan seksual di Fakultas Ekonomi ini dengan banyak asumsi yang muncul.

Padahal DPRD adalah representasi masyarakat Sumsel. Entah karena merasa sebagai pimpinan Universitas Negeri yang secara struktural tidak berada di bawah Pemerintah Provinsi Sumsel, membuat Rektor merasa tak perlu meladeni permintaan masyarakat Sumsel melalui DPRD nya untuk memberi penjelasan.

Hal ini menunjukkan sikap arogan dari Rektor dan jajaran nya ditambah dengan dugaan pembiaran, pengabaian, peremehan dan respon yang tidak memperlihatkan sikap sebagai Pendidik yang patut dan punya kewajiban moral untuk menjaga amanah para orang tua yang menitipkan anak anaknya untuk di didik di Universitas tertua di Sumsel yang didirikan oleh Bung Karno itu. Sehingga mahasiswi dibiarkan menjadi mangsa oleh para predator berjubah akademisi.

Sikap Rektor ini membahayakan keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan sehingga tidak ada pilihan lain selain menuntut dicopotnya Rektor dan jajarannya demi menjaga keberlangsungan pendidikan sebagaimana layaknya. Juga demi melindungi anak anak kita menjadi mangsa para predator di masa depan akibat ketidakmampuan pimpinan lembaga pendidikan menjalankan fungsinya pihak terkait perlu mencopot Dosen tersebut.

Unsri perlu di revolusi !!!

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved