Berita Nasional
Kisah Ibu Hamil 9 Bulan Lari Belasan KM dari Hujan Batu Gunung Semeru Meletus, Kondisinya Kini
Seorang ibu hamil 9 bulan, Ayuningsih (23) berjuang melarikan diri belasan kilometer menghindari hujan batu dan abu Gunung Semeru meletus pada Sabtu.
Sosok Rumini menjadi perbincangan luas hingga trending topik twitter.
Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini rela menemani sang ibu yang sudah lansia, Salamah (7), saat erupsi Gunung Semeru terjadi, Sabtu (4/12/2021).
Akibatnya, nyawa keduanya tak bisa tertolong setelah tertimpa bangunan.
Rumini dan Salamah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia saling berpelukan di dapur rumahnya pada Minggu (5/12/2021) pagi.
Legiman, adik ipar Salamah bercerita, ketika Gunung Semeru erupsi, semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia.
Sedangkan anaknya, Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
Sehingga keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.
Adapun kedua jasad korban kini telah dievakuasi oleh petugas untuk selanjutnya dimakamkan.
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.
Legiman menambahkan, dua anggota keluarga Salamah lainnya juga bernasib malang.
Suami dan anak Salamah mengalami luka cidera akibat reruntuhan bangunan rumah.
Namun keduanya saat ini sudah mendapatkan perawatan di puskesmas setempat.
"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo mengatakan, total jumlah korban yang meninggal dunia terus bertambah.