Berita Muratara
Petani Desa Lesung Batu Muda Muratara Budidaya Bawang Merah, Bupati Harap Dikembangkan di Desa Lain
Petani di Desa Lesung Batu Muda, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mulai mengembangkan budidaya bawang merah.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Petani di Desa Lesung Batu Muda, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mulai mengembangkan budidaya bawang merah.
"Ini sebenarnya uji coba lahan dulu, berhasil atau tidak tanaman bawang ini dikembangkan di daerah kita dengan kondisi tanah begini," kata Bupati Musi Rawas Utara, Devi Suhartoni saat menghadiri panen perdana bawang merah di Desa Lesung Batu Muda, Sabtu (4/12/2021).
Devi mengaku bersyukur hasil panen bawang merah tersebut cukup baik walaupun masih ada kekurangannya.
Dia juga bangga ada petani yang bersedia mengembangkan budidaya bawang merah.
"Permasalahan kita di Muratara ini memang petaninya yang kurang semangat. Kita kasih bibit, kita kasih bantuan segala macam, tapi mereka tidak ulet dan tidak disiplin. Alhamdulillah ini ada petani yang rajin, walaupun sebenarnya beliau asli dari Jawa, bukan asli warga kita," ujar Devi.
Dia berharap budidaya bawang merah ini bisa dikembangkan di desa-desa lain tak hanya di Desa Lesung Batu Muda.
Dia meminta Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara untuk serius memberikan perhatian kepada petani yang tekun.
"Cari lokasi yang bagus, ini mau serius kita kembangkan. Petaninya main-main tidak serius lebih baik tidak usah. Percuma kita bantu kalau petaninya tidak serius ya pasti gagal," ujar Devi.
Menurut dia, salah satu alasannya ingin serius mengembangkan budidaya bawang merah ini karena masyarakat Muratara membeli dari luar daerah yang harganya tentu lebih mahal.
Bila Muratara bisa menghasilkan bawang merah tentu bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah ini.
"Syukur-syukur nanti bisa menyuplai ke daerah tetangga kita. Tapi cita-cita utama kita paling tidak bawang merah ini bisa memenuhi kebutuhan di wilayah kita sendiri dulu," kata Devi.
Petani bawang, Rodi mengungkapkan dia bersama istrinya mulai menanam bawang merah tersebut pada awal Oktober lalu.
Dia bersyukur hasil panennya cukup baik meski nampaknya belum maksimal.
"Alhamdulillah berhasil panen, saya tanam awal Oktober, sekarang sudah kurang lebih 60 hari," katanya.
Menurut dia, budidaya bawang merah ini akan lebih maksimal lagi hasil panennya bila didukung oleh pemerintah, terutama hal-hal yang tidak mampu dipenuhi petani.
Karena itu, dia berharap pemerintah bisa membantu petani sehingga mereka juga serius bertani.
"Kami petani ini serius, sehari-hari ya di kebun. Tidak hanya bawang saya tanam, ada sayur-sayuran lain, macam-macam. Harapan kami pemerintah juga memperhatikan kami," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara, Suhardiman melalui Sekretaris Ade Meiri mengatakan dinasnya akan serius membantu petani dalam mengembangkan budidaya bawang merah ini.
"Apa yang dibutuhkan petani yang memang mereka tidak sanggup akan kita upayakan bantu. Kalau petaninya serius, semangat, tekun, kita pemerintah juga tentu akan lebih serius, sekarang ini dari petaninya dulu yang bergerak, kita bantu dorong," katanya.
Dia menyebutkan bila budidaya bawang merah ini berhasil panen dengan maksimal, maka petaninya bisa mendapat keuntungan yang besar.
"Sekarang dia (petani) buat bedengannya ini panjangnya 20 meter lebarnya satu meter, dia ada empat bedengan misalnya, itu modalnya sekitar 500 ribu, nah keuntungannya bisa satu juta lebih," kata Ade Meiri.
Baca juga: Bertambah 1 Orang Mahasiswi Korban Dugaan Pelecehan di Unsri, Ada 4 Korban 2 Terduga Pelaku
Baca berita lainnya langsung dari google news.