Dugaan Pelecehan di Unsri

STOP PRES: Jawaban Rektor Unsri Soal Mahasiswi Korban Pelecehan Oknum Dosen Dilarang Yudisium

Rektor Unsri menyampaikan klarifikasi langsung terkait tidak adanya nama mahasiswi terduga korban pelecehan seksual tak masuk daftar yudisium.

Editor: Vanda Rosetiati
Tribun Sumsel/ Agung Dwipayana
Kampus Unsri Indralaya. Rektor Unsri menyampaikan klarifikasinya secara langsung terkait tidak adanya nama mahasiswi terduga korban pelecehan seksual pada daftar yudisium. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Rektor Universitas Sriwijaya Prof Dr Ir H Anis Saggaff, MSCE, IPU menyampaikan klarifikasinya secara langsung terkait tidak adanya nama mahasiswi terduga korban pelecehan seksual pada daftar yudisium.

Melalui pesan singkat Whatsapp, Anis Saggaff menyampaikan perihal dugaan pelecehan seksual oknum dosen tersebut, kasus tersebut saat ini tengah didalami oleh tim etik.

Sedangkan perihal tidak masuknya nama mahasiswi terduga korban pelecehan seksual pada daftar Yudisium menurut Ansi disebabkan untuk yudisium dan wisuda ada periode daftarnya. "Jangan waktunya (daftar) sudah lewat," kata Anis melalui pesan singkat.

Fakultas Ekonomi melakukan yudisium satu bulan sebelum wisuda. "Berarti untuk yang wisuda tanggal 15 Desember ini sudah yudisium. Kalau benar berarti periode yang akan datang," katanya melalui pesan singkat.

Sebelumnya, salah seorang mahasiswi terduga korban pelecehan seksual di Unsri yang diduga dilakukan oknum dosen ditolak yudisium di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) kampus Indralaya, Ogan Ilir.

Penolakan ini pun mendapat protes dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Unsri.

Situasi sempat riuh di dalam aula Fakultas Ekonomi tempat berlangsungnya yudisium pada Jumat (3/12/2021) pagi.

"Kemarin, rekan kami yang merupakan salah seorang korban pelecehan, ada namanya di daftar yudisium. Hari ini, nama rekan kita yang mahasiswi ini tidak ada," kata Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Dwiki Sandy.

Mahasiswa lalu mengerubungi Dekan Fakultas Ekonomi Unsri, Prof. Mohamad Adam.

Mereka mempertanyakan mengapa rekan mereka dicoret dari daftar yudisium.

Adam pun bergeming dan melangkah menuju gedung Fakultas Ekonomi.

"Selain daftar nama dicoret, kursi yudisium rekan kami juga tidak ada," ujar Dwiki.

Saat diminta konfirmasi oleh wartawan, Adam menolak memberikan komentar.

"Siapa ini (wartawan)? Saya tidak kenal," kata Adam sambil berlalu.

Hingga berita ini diturunkan, mahasiswa masih menunggu di depan Gedung Fakultas Ekonomi dan menunggu hasil audiensi Adam.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved