Berita Viral
Kisah Putri yang Tertukar, 19 Tahun Lamanya Gadis Mengira Kembar, Fakta Terungkap Hasil Tes DNA
Kisah unik terjadi Malaysia ketika dua gadis tertukar orang tuanya Adapun 19 tahun bersama, dua gadis mengira mereka kembar harus menerima kenyataan
"Setelah mendiskusikan masalah ini dengan kedua belah pihak keluarga, kami sepakat untuk melakukan tes DNA di Rumah Sakit Universitas Sains Malaysia (HUSM) di kota Kubang Kerian untuk melihat apakah kami memiliki hubungan satu sama lain secara biologis atau tidak," ucap Adryani.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa sampel darah ibunya, Siti Aminah Ismail (66), Adryana, Noratirah, dan 'ayah' Noratirah Husin Omar juga dikirim untuk dianalisis.
Tidak ada yang menyangka ketika hasilnya keluar dan mengubah hidup ketiga gadis muda itu selamanya.
Adryani dan Noratirah memiliki hasil 99,995 sebagai anak kembar.
Ibu dua kakak beradik ini langsung menitikkan air mata saat melihat hasil tes tersebut.
Sementara itu, hasil tes juga menunjukkan bahwa Adryana sebenarnya putri kandung Husin Omar dan mendiang istrinya Rahmah Isa.
Mereka membesarkan dan merawat Noratirah selama 19 tahun tanpa mengetahui bahwa dia bukan putri kandung mereka.
Kakak perempuan Adryani, Ayu Haryani (42), mengatakan bahwa ketika ibunya melahirkan
adik kembarnya, mereka tidak diberitahu apakah saudara perempuan itu identik.
Ketika melihat label nama di kaki kedua anak dengan nama ibu di atasnya semua orang menerima bahwa mereka kembar meskipun faktanya kedua anak itu tidak sama.
Berdasarkan akta kelahiran, tiga anak perempuan, Noratirah, Adryana Iwani dan Adryani Iwani, lahir pada pukul 01.14, 01.27 dan 01.34 pada 19 Agustus 2001.
Kemungkinan besar karena kelalaian rumah sakit, seorang perawat keliru memberikan Noratirah dan Adryana kepada dua keluarga, tetapi tidak ada yang menemukan ini sampai 19 tahun kemudian.
Adryani mengatakan, awalnya ibunya enggan menerima hasil tes DNA ini namun tidak mau membeberkannya kepada siapa pun karena takut mempengaruhi psikologi banyak orang, terutama Adryana.
Namun, apa pun hasilnya, semua orang di keluarga tetap menganggap Adryana sebagai saudara mereka sendiri, menginginkannya untuk terus tinggal bersamanya dan tidak pernah meninggalkannya.
Sayangnya, Adryana tidak bisa hidup bersama dan menghidupi orang tuanya.
Ibu kandungnya meninggal beberapa tahun yang lalu dan ayah kandungnya juga meninggal hanya 2 bulan
setelah mengetahui hasil tes DNA.