Berita Lubuklinggau
Habis 2 Drum Sehari, Warga Buru Minyak Goreng Curah di Pasar Inpres Lubuklinggau
pedagang migor curah di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, mengaku sebelumnya dia hanya bisa menjual 1 drum kini bisa menjual 2 drum.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU --Saat ini harga minyak goreng kemasan di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) melambung tinggi.
Kenaikan harga minyak kemasan ini sudah berlangsung selama sebulan terakhir terakhir, mengakibatkan ibu-ibu mengeluh.
Tingginya minyak goreng kemasan akhir-akhir ini membuat minyak goreng curah saat ini banyak di buru masyarakat.
Apiaw pedagang migor curah di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, mengaku sebelumnya dia hanya bisa menjual 1 drum (200 liter) perhari, saat ini sehari bisa menjual 2 drum.
“Penyebab kenaikan permintaan ini karena harga minyak goreng kemasan naik," ungkapnya pada wartawan, Minggu (28/11/2021).
Ia menyampaikan minyak goreng curah saat ini masih menjadi primadona untuk usaha kecil menengah di Kota Lubuklinggau, terutama untuk usaha skala rumahan.
"Kalau minyak goreng curah ini jualnya pakai jerigen, yang pakai masih banyak terutama orang-orang yang punya usaha kerupuk, langganannya pakai minyak ini (minyak curah)," ujarnya.
Ia mengungkapkan saat ini minyak goreng kemasan rata-rata harganya Rp.19 ribu per liter.
Sementara untuk minyak goreng curah harganya Rp.17.600 per liter.
Menurutnya stok migor curah ini selalu ada. Bahkan sejak dulu migor curah selalu dibeli. Selama 20 tahunan jualan tidak pernah kekurangan stok migor.
Kemudian migor curah ini dia ambil dari agen di Lubuklinggau. Stoknya memang datang dari luar daerah. Bukan diproduksi di daerah.
Kemudian ketika disinggung rencana Pemerintah berencana akan menghapus peredaran minyak goreng (migor) curah per 1 Januari 2022.
Ia mengaku tidak masalah.
“Kami hanya menjual, kalau pun pemerintah menghapus minyak goreng curah ya tidak masalah,” katanya.