Berita Kesehatan

4 Kabupaten di Sumsel Akan Dapat Bantuan USG, Ibu Hamil Periksa di Puskesmas Ditanggung BPJS

Pada 2022, sebanyak 4.180 puskesmas lain akan mendapatkan USG dan diharapkan pada 2023 sebanyak 10.205 puskesmas sudah memiliki layanan pemeriksaan

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO
Foto Ilustrasi : Ibu Hamil dilakukan USG untuk mengetahui kondisi kandungan sebelum dilakukan vaksinasi di RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau, Kamis (19/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) akan mengirimkan 4.180 USG ke seluruh Puskesmas di Indonesia di tahun 2022.

Ini adalah upaya pemerintah meningkatkan deteksi dini gangguan pada ibu hamil melalui pemeriksaan ultrasonografi atau USG di seluruh Puskesmas.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dr Lisa Marniyati menjelaskan, pada tahun 2022 akan ada 114 Kabupaten/kota yang lokus (yang menjadi prioritas) penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia.

Menurutnya, itu program kerja Kemenkes RI yang disalurkan berdasarkan usulan Kabupaten/Kota melalui dana DAK fisik untuk penurunan AKI dan AKB.

"Untuk di Sumsel yang bakal mendapat USG tersebut ada empat kabupaten yaitu Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Komering Ulu (OKU), dan Musi Rawas Utara (Muratara)," katanya.

Menurut Lisa, untuk total jumlah belum diketahui secara pasti berapa banyak. Karena memang masih dalam proses.

Periksa di Puskesmas Ditanggung BPJS

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Kamis (25/11/2021), mengatakan, upaya yang maksimal harus dilakukan untuk menekan angka kematian ibu hamil di Indonesia.

Karena itu, strategi yang tepat perlu dijalankan, antara lain, dengan memperluas upaya penapisan layak hamil pada ibu dan pemantauan kesehatan secara berkala selama masa kehamilan.

”Dari identifikasi yang dilakukan, ternyata kematian terbesar (pada ibu hamil) terjadi justru di rumah sakit, yakni 74 persen. Artinya, rujukan ke rumah sakit untuk persalinan yang seharusnya sudah dilakukan sejak dini menjadi terlambat,” katanya.

Menurut Survei Penduduk Antarsensus 2015, angka kematian ibu di Indonesia mencapai 305 kasus per 100.000 kelahiran hidup, tertinggi kedua di antara negara-negara Asia Tenggara setelah Laos.

Angka tersebut jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024 yang harus dicapai sebesar 183 kasus per 100.000 kelahiran hidup.

Dante mengatakan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu di Indonesia.

Strategi tersebut, antara lain, menambah fasilitas layanan pemeriksaan kehamilan dari yang sebelumnya hanya empat kali menjadi enam kali pertemuan.

Secara rinci, satu kali pemeriksaan pada trimester pertama, dua kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan tiga kali pemeriksaan pada trimester ketiga.

Dari enam pemeriksaan tersebut, dua kali pemeriksaan pada trimester pertama dan ketiga harus dilakukan dengan dokter kandungan.

Selain itu, layanan pemeriksaan kehamilan juga akan dilengkapi dengan pemeriksaan USG. Ini dilakukan untuk menapis faktor risiko dan risiko komplikasi dalam kehamilan serta menentukan lokasi pesalinan.

Dante menuturkan, penggunaan USG pada layanan pemeriksaan kehamilan (antenatal care/ANC) ditargetkan bisa diperluas di seluruh puskesmas.

Secara bertahap, pada 2021 akan ada 447 puskesmas yang akan dilengkapi alat USG. Sebanyak 320 dokter di 80 kabupaten/ kota pun telah dilatih untuk melayani kesehatan ibu dan anak, termasuk menggunakan USG dasar terbatas.

Selanjutnya, pada 2022, sebanyak 4.180 puskesmas lain akan mendapatkan USG dan diharapkan pada 2023 sebanyak 10.205 puskesmas sudah memiliki layanan pemeriksaan USG.

”USG yang diberikan adalah USG portable sehingga memudahkan tenaga kesehatan menggunakannya untuk menjangkau daerah perifer. Layanan ini juga akan ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” ucap Dante dikutip dari kompas.id.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved