Imbas Anggita Maki Ibu Arteria Dahlan, Brigjen M Zamroni Cari Cara Buat Damai : Mas Tolong Dong!
Imbas kelakuan Anggita Pasaribu berseteru hingga memaki ibunda Arteria Dahlan Membuat sosoknya kini viral dan jadi sorotan publik Indonesia
TRIBUNSUMSEL.COM -- Imbas kelakuan Anggita Pasaribu berseteru hingga memaki ibunda Arteria Dahlan
Membuat sosoknya kini viral dan jadi sorotan publik Indonesia
Apalagi setelah Anggita Pasaribu mengaku anak dari seorang jenderal
Kini mulai terkuak siapa sosok Anggita Pasaribu yang sebenarnya
Ternyata Anggita Pasaribu alias Rindu istri dari Brigjen M Zamroni Viral
Setelah aksi Rindu memaki anggota DPR, Arteria Dahlan dan ibunya.
Berbagai cara dilakukan M Zamroni agar kasus tersebut berakhir damai.
Bahkan kasus istrinya itu sudah sampai ke telinga Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

M Zamroni sampai menelepon Ketua DPRD DKI Jakarta agar kasus istrinya berakhir damai.
Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga rekan Arteria di PDIP, Prasetio Edi Marsudi mengatakan, wanita tesebut bukan anak jenderal TNI bintang tiga, melainkan istri mantan Dandim 0501/BS, Jakarta Pusat, Brigadir Jenderal TNI Muhammad Zamroni.
Prasetio mengatakan, ia sempat ditelepon oleh Brigjen TNI Muhammad Zamroni, Minggu (21/11/2021) petang.
"Saya cerita. Waktu hari Minggu kira-kira jam 18.30 WIB, saya nggak tahu nomor telepon siapa, tiba-tiba nelepon saya.
Karena saya nggak punya beban di kehidupan saya, jadi saya angkat nomor telepon ini.
'Mas, saya Zamroni. Mantan Dandim Jakarta Pusat'," kata Prasetio di DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (23/11/2021).
Prasetio awalnya menanyakan maksud dan tujuan jenderal bintang satu TNI itu meneleponnya.
Prasetio lalu dimintai tolong menjadi penengah dengan keluarga Arteria.
"(Saya bertanya) 'Eh, apa kabar, Mas? Sekarang di mana?'. 'Saya di BIN' katanya (Zamroni).
'Ada apa, kok tumben lu nelepon gua?', kata gua gitu," ujar Prasetio menirukan percakapannya dengan Zamroni.
Zamroni, kata Prasetio, kemudian meminta agar bisa berdamai dengan keluarga Arteria Dahlan.
Menirukan Zamroni, Prasetio mengatakan wanita yang mengaku anak jenderal itu hendak meminta maaf.
"'Mas, tolong dong inisiasi saya sama Arteria Dahlan'. Itu aja omongannya.
'Masalah apa?'. 'Ya, mungkin ada senggolan di atas pesawat dengan istri saya'. 'Terus apa maumu?', 'Saya mau permintaan maaf, damai lah'. Seperti itu," ucapnya.
Prasetio kembali menegaskan, dia tak membela siapa pun dalam kasus ini.
Bahkan, setelah menerima panggilan telepon dari Zamroni, Prasetio tak pernah menghubunginya lagi hingga akhirnya permasalahan itu berkembang ke pelaporan polisi.
"Saya nggak membekingin siapa-siapa, orang minta tolong kepada saya.
Sebagai orang Timur harus saya tanyakan. Kalau nggak mau ditemukan, ya, sudah, buat apa saya repot-repot," tegasnya.
"Ya sudah saya tinggal, ternyata berkembang.
Saya disebutkan namanya ya sudah, dipikir saya beking, saya nggak pernah beking, saya menolong orang.
Menolong orang minta tolong, saya sampaikan dia nggak terima, ya sudah gitu aja," sambungnya.
Politikus PDIP itu tak tahu-menahu apakah wanita tersebut memang anak jendral bintang tiga.
Dia menyebut komunikasi dengan pihak wanita hanya dilakukan dengan Zamroni.
"Saya nggak ngerti, saya nggak berkomunikasi dengan si perempuan itu.
Komunikasi saya laki-laki itu, jenderal itu, Brigjen Zamroni dan nomor telepon di saya masih ada. Jadi saya nggak ada urusan," tegasnya.
Diduga Kerap Pakai Fasilitas TNI
pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai, sikap superioritas yang ditunjukkan oleh si perempuan bisa jadi muncul akibat ia terbiasa menyalahgunakan fasilitas TNI milik suaminya.
Ini terlihat saat perempuan itu terekam video dijemput dengan mobil dinas TNI. Padahal, sesuai aturan, harusnya mobil dinas hanya digunakan oleh personel TNI untuk kebutuhan dinas.
"Setahu saya keluarga TNI itu tidak mudah pakai mobil dinas suami kecuali ada kaitan dengan dinas.
Jadi jelas dia itu enggak mungkin boleh pakai," katanya.
Selain itu, Connie menegaskan, mobil dinas TNI tidak boleh disopiri oleh warga sipil. Maka, bisa disimpulkan bahwa mobil yang menjemput perempuan tersebut di bandara dikendarai oleh anggota TNI.
"Berarti dia pakai sopir tentara juga. Kalau kita lihat di video bahkan ada asprinya juga.
Jadi pertanyaannya, dia ini kok bisa pakai perangkat dinas (punya suaminya?)" kata Connie.
Connie pun menilai, kondisi itulah yang kemudian membuat perempuan tersebut dengan mudahnya membawa-bawa pangkat dan kedudukan suaminya saat berseteru dengan ibu Arteria.
"Saya melihatnya, enggak mungkin juga dia punya habit begini kalau dia enggak berkembang dengan suasana seperti itu.
Buat dia biasa saja, makanya pede seperti itu," katanya.
Oleh karena itu, Connie menilai, TNI perlu melakukan evaluasi terkait penggunaan mobil dinas dan perangkat kedinasan lainnya.
Meski demikian, Connie meyakini, masih banyak juga keluarga jenderal TNI yang tidak mau menyalahgunakan kekuasaan sang jenderal.
Jangan sampai karena perbuatan satu atau dua oknum, kata Connie, citra TNI menjadi buruk.
"Saya sih enggak melihat itu semua keluarga militer begitu. Kita lihat dengan kepala dingin," katanya.