Berita Palembang
Berselang 30 Menit, 2 Orang Dibegal di Jakabaring, Seorang Pelaku Todongkan Pistol
Kejadian pertama dialami Pandri Armansyah (26), dibegal ketika hendak menuju Pasar Induk pada Selasa (23/11/2021) pukul 01:30 WIB
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Aksi kriminalitas kembali terjadi di kawasan Jakabaring Palembang. Dalam semalam, dua orang menjadi korban begal. Belum diketahui apakah pelaku adalah orang yang sama atau bukan.
Kejadian pertama dialami Pandri Armansyah (26), dibegal ketika hendak menuju Pasar Induk pada Selasa (23/11/2021) pukul 01:30 WIB.
Korban kedua dialami Bagas, 30 menit kemudian. Ia yang sedang mendorong motor akibat kehabisan bensin di Jalan Gub H Bastari, malah dibegal, Selasa (23/11/2021) pukul 02:00 WIB.
Motor N Max Belum Lunas
Pandri Armansyah, warga Jalan KH Azhari, Lorong Keramat Kelurahan 5 Ulu kehilangan motor Yamaha N Max.
Ia mengungkapkan, motor yang dibegal belum sempat lunas.
Pandri yang saat itu hendak mengambil uang penjualan ikan di Pasar Induk Jakabaring tiba-tiba merasakan ada yang memepet motornya dari belakang.
Saat kejadian, lokasi tidak ada satupun orang terlihat.
"Saya ditelpon oleh bos diminta ambil uang penjualan ikan, pas melintas di TKP saya merasa knalpot motor saya disenggol dan dipepet oleh pelaku. Kemudian saya disuruh berhenti, " ujar Pandri saat dijumpai di kediamannya, Rabu (24/11/2021).
Dua orang pelaku yang mengendarai Beat warna Putih langsung menghadangnya.
Wajah kedua pelaku tertutup helm sehingga Pandri tidak bisa mengenalinya.
Pandri hanya mengingat postur tubuh kedua begal.
Saat itu Pandri mengingat lokasi pembegalan yakni di dekat tumpukan sampah tak jauh dari lapangan yang biasa dipakai warga bermain burung.
"Yang bawa motor badannya agak tegap, yang dibonceng agak kecil badannya. Dia yang turun dari motor sambil menodong pistol, " ungkapnya.
Pelaku yang menodongkan pistol membentaknya dan menyuruhnya turun dari motor. Pandri sempat hendak membuang kunci motornya agar pelaku tidak bisa membawa lari motor Nmax miliknya.
Namun pelaku terus menodongkan senjata api kearah kepalanya. Sehingga dia tidak berani melawan.
"Tidak bisa berbuat apa-apa daripada senpi itu ditembakkan ke saya, " ujarnya.
Usai kejadian, pelaku kabur ke arah Pasar Induk Jakabaring.
Pandri yang baru mendapat musibah dan menelpon sang istri, kemudian ia langsung mencari pertolongan orang yang melintas di lokasi untuk diantarkan pulang.
"Ada beberapa pengendara yang saya setop, karena saya mau minta tolong antarkan pulang, beberapa ada yang nolak sampai akhirnya ada orang yang mau antar saya pulang, " tutur dia.
Pada malam kejadian, sang istri Musliha (25) bahkan sempat mencegahnya untuk keluar rumah karena mengkhawatirkan akan terjadi hal buruk.
"Istri sempat larang, tapi saya tetap keluar, " ujarnya.
Ketika pagi hari Pandri mendatangi dealer tempat ia membeli sepeda motor. Motor tersebut bahkan masih dalam kredit dan baru berjalan empat bulan.
"Setelah dari dealer saya mengurus administrasi motor, baru setelahnya membuat laporan ke Polrestabes, " katanya.
Korban Kehabisan Bensin
Pembegalan juga dialami korban Bagas Satria Kusuma yang kehabisan bensin.
Pemuda 18 tahun, warga Lorong Manggis Ujung, Jakabaring saat itu kehabisan bensin. Ia mendorong motornya di Jalan Gub H Bastari, tiba-tiba didatangi tiga orang pelaku berboncengan sepeda motor.
Modusnya pelaku pura-pura hendak membantu korban mendorong motor.
"Saya mau pulang ke rumah nenek, lalu pas sampai di halte bus dekat Bank Sumsel Babel ada dua orang datang. Mereka menawarkan mau bantu step (dorong) motor tapi tiba-tiba salah satu pelaku turun dari motor minta dompet dan HP, " kata Bagas saat melapor ke Polrestabes Palembang, Rabu (24/11/2021).
Sambil bergaya dan mendekati korban, pelaku mengeluarkan sesuatu dari pinggangnya, karena takut korban lompat dari motor menghindar.
Kemudian pelaku membawa kabur sepeda motor matic Mio Soul warna merah milik korban.
"Saya tidak berani melawan, karena pelaku seperti mau mengeluarkan senjata dari pinggangnya, " katanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi membenarkan adanya laporan korban.
"Benar, anggota kami di Unit Identifikasi bersama SPKT dan piket Reskrim Unit Pidsus telah mendatangi TKP Pencurian dengan kekerasan. Pelakunya masih dalam lidik berjumlah tiga orang," ujar Kompol Tri.