Mahasiswi Korban Pelecehan Oknum Dosen
Dengar Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Unsri, Gubernur Herman Deru Prihatin
Gubernur Sumsel Herman Deru mengaku prihatin mendengar kasus dugaan pelecehan seksual di Institusi pendikan termasuk Universitas Sriwijaya (Unsri).
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Banyak kasus pelecehan seksual terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel), khususnya di lingkungan pendidikan.
Bahkan terbaru dua laporan dari mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri).
Sebelumnya, 12 santri di Pondok Pesantren di Ogan Komering Ilir (OKI), lalu tiga santriwati di Musi Rawas, kesemuanya di lingkungan pendidikan.
Menanggapi hal tersebut menurut Gubernur Sumsel Herman Deru, pastinya kalau dengar hal tersebut prihatin.
"Saya prihatin dengan kejadian tersebut. Saya akan coba bicarakan hal ini dengan instansi terkait," kata Deru saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (19/11/2021).
Menurut Deru, dia akan berkoordinasi dengan instansi terkait terutama dengan pihak kepolisian atau pencegahannya dan apa langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi nya.
"Saya akan koordinasikan dulu, jadi saya belum bisa berkomentar banyak dulu," kata Deru singkat.
Baca juga: Unsri Bentuk Satgas Mencari Kebenaran Kabar Dugaan Pelecehan Seksual Dialami 3 Mahasiswi
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumsel Henny Yulianti menambahkan, dia berjanji akan mendampingi para mahasiswi yang diduga menjadi korban.
"Sesuai tugas kewenangan kita akan melakukan pendampingan terkait psikologis korban jika nanti ada pelaporan dari korban ke aparat penegak hukum," katanya.
Menurutnya, kejadian seperti ini diperlukan tindakan yang serius, agar kejadian ini tidak terulang kembali kepada korban lainnya. Untuk itu diharapkan para korban melaporkan ke Polisi.