Berita OKU
Sosok Ir H Didik Kustrenggono, Membiayai Atlet Tenis Lapangan Asal OKU dari Kantong Pribadi
Ketua Pengcab Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (PELTI) OKU Ir H Didik Kustranggono ingin membuat OKU menjadi lumbung atlet tenis lapangan.
TRIBUNSUMSEL.COM, OKU- Ketua Pengcab PELTI (Persatuan Tenis Lapangan Indonesia) Kabupaten OKU ingin membuat OKU menjadi lumbung atlet tenis lapangan.
Keinginan ini berangkat dari keperihatinan terhadap sulitnya cabor tenis berkembang dibandingkan cabor lainnya.
Diakui Ir H Didik Kustrenggono, keberaniannya bermimpi mencetak atlet tenis berprestasi ini diiringi ikhtiarnya membina atlet tenis lapangan.
Sejak dipercaya menjadi Ketua Pengcab PELTI OKU tahun 2017 lalu, berbagai terobosan sudah dilakukan.
Diawali dengan membuka club tenis untuk usia dini, membiayai atlet berpretasi dari anak yang kurang mampu.
Bahkan pengusaha perkebunan sawit ini rela mengeluarkan uang pribadi untuk membiayai atlet.
Mulai dari membelikan raket, sepatu , baju dan peralatan tenis yang dibutuhkan atlet yang memang berpotensi mencetak prestasi.
Saat ini Ir Didik sedang membina atlet yang masih duduk dibangku SMP namun potensinya luar biasa.
Didik dengan ikhlas mengeluarkan dana pribadi untuk melejitkan prestasi atlet berbakat yang masih sekolah.
Di event di Porprov (Pekan Olah Raga Propinsi) Sumatera Selatan (Sumsel ) ke- XIII 2021 menurunkan 8 atlet tenis putra dan putri berusia diabawah 21 tahun.
Atlet putra atas nama Fernanda, Fadhil, Edo dan Fajri dan atlet putri atas nama Narisa, Farah, Bela dan Ima.
Atlet tenis OKU akan tuurn di Nereru, Singgel dan Double.
Diakui Didik, sebagai tuan rumah Poprov, pihaknya berani mematok target minimal perak atau bahkan emas.
Meskipun pada Porpov tahun 2013 baru dapat meraih 3 perunggu dan di Porprov tahun 2017 dapat 4 perunggu, OKU selama ini berada diposisi Kabupaten ke-4, yang pertama Muba.
Kedua Lahat dan ketiga Palembang baru Kabupaten OKU di posisi ke-4. Atlet OKU sudah mengikuti TC selama 6 bulan dibawah bimbingan 4 pelatih (Luqman, Iwan, Udin dan Sutery) pelatih atas nama Sutery sudah bersertifikasi sebagai pelatih nasional.
Menurut suami Bidan Heltati ini, pihaknya bersyukur pembinaan atlet tenis OKU juga mendapat dukungan dari Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo SIK dan Dandim 0403 OKU Letkol Arh Tan Kurniawan SAP M Ipol.
“Ini akan menjadi armosfer untuk membangkitkan semangat atlet tenis sehingga mampu mencetak prestasi,’ kata Ir H Didik yang juga putera kandung perwira tinggi TNI AD (Husni Wibowo).
Lulusan UPN (Universitas Pembangunan Negeri) Yogyakarta ini mengatakan ada persepsi lama yang harus dirubah yakni anggapan yang di masyarakat bahwa olah raga tenis merupakan olah raga ekslusif hanya untuk kalangan tertentu saja dan usia tertentu (pejabat dan orang berkelas).
Kedepan persepsi ini harus dirubah pelatihan untuk anak-anak dibawah usia 21 tahun harus diprisoritaskan untuk mencetak prestasi, sedangkan orang dewasa dan yang sudah berumur itu tujuannya hanya untuk hobi saja.
Baca juga: Pelanggan Panik Truk Rem Blong Nyaris Tabrak Rumah Makan, Kecelakaan Beruntun di Baturaja OKU
Khsuus untuk Pelti OKU sudah mulai berangsur merubah persepsi ini, meskipun tidak terbantahkan tenis merupakan olah raga mahal karena harga raket saja minimal Rp 2,5 juta, sepatu Rp 1,5 juta dan baju Rp 1 juta namun harus diberi kesempatan anak dibawah 21 tahun yang berpotensi bisa dibina.
Dengan mengadakan pelatihan-pelatihan anak yang kurang mampu tapi berpotensi bisa mencetak pretasi seperti yang yang sudah dilakukan ketua Pengcab Pelti Kabupaten OKU bersama pihak-pihak yang peduli dengan perkembangan atlet tenis.