Menuju Herd Immunity
Vaksinasi Anak 6-11 Tahun, Dinkes Sumsel Tunggu Petunjuk Teknis
Dinkes siap ikut aturan pusat, kalau sudah keluar surat edarannya tentunya akan diikuti. Kalau belum ada surat edarannya di aplikasi belum bisa dibuka
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meskipun Badan Pengawasan Obat dan makanan (BPOM) telah mengeluarkan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization - EUA) untuk vaksin Sinovac bagi usia anak-anak 6 - 11 tahun, namun hingga kini belum ada surat edaran resminya untuk Dinas Kesehatan (Dinkes).
"Sampai saat ini kita belum menerima surat edaran resminya, kita masih menunggu dari pusat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Lesty Nurainy saat dikonfirmasi, Rabu (3/11/2021).
Menurutnya, Dinkes siap mengikuti aturan pusat, kalau sudah keluar surat edarannya tentunya akan diikuti. Sebab kalau belum ada surat edarannya dari pusat di aplikasi juga belum bisa dibuka, sehingga kalau memang sudah dibuka tentunya akan segera dilaksanakan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ferry Yanuar menambahkan memang sampai saat ini belum ada surat edaran resminya.
"Dari segi vaksin memang distribusi yang ada belum mencukupi, namun bisa disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Untuk saat ini pendistribusian vaksin per bulan baru diangkat 500 ribu dosis," katanya.
Idelanya Sumsel butuh 1,5 juta dosis per bulan jika ingin mengejar herd immunity di awal tahun 2022. Untuk saat ini vaksin yang didistribusikan memang sudah mengalami peningkatan, dari sebelumnya hanya 300 ribuan dosis menjadi 400 ribuan dosis dan kini 500 ribuan dosis per bulan.
"Capaian vaksinasi di Sumsel dari target 6,303,096 orang, sudah 2,537,923 atau 40,26 persen untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua baru 1,539,088 atau 24,42 persen," katanya.
Sedangkan untuk vaksinasi di Palembang capaiannya sudah 66,35 persen untuk dosis pertama, dari target 1,240,849 dan untuk dosis kedua baru 45,25 persen.
Sedangkan Kasi Survailens dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel Yusri menambahkan, untuk vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun tak ada bedanya dengan vaksinasi yang lainnya.
"Tidak ada beda dengan yang lain, sama saja prosesnya. Itu rekomendasi produk dari bisa dipakai, namun yang paling penting rekomendasi ahli epidemiologi dan IDAI terkait urgensinya. Karena yang vaksin sekarang saja belum selesai," ungkapnya
Sementara itu untuk Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumsel hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi, tim Tribunsumsel akan terus mencoba mengkonfirmasi IDAI Sumsel.
Baca berita lainnya langsung dari google news.