Berita Selebriti
Mila Machmudah Sebut Menitipkan Ibu Trimah ke Griya Lansia Pilihan Terbaik dan Punya Peluang Bisnis
Menurut Mila Machmudah Yang Sempat Laporkan Lesti Dan Billar, menitipkan ibunya oleh tiga anaknya adalah pilihan yang terbaik
Penulis: M Fadli Dian Nugraha | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM-Polemik dititipkannya Ibu Trimah ke Griya Lansia membuat publik heboh.
Banyak masyarakat yang menghujat aksi ketiga anak ibu Trimah yang dianggap keterlaluan karena menyerahkan ibu mereka di Griya Lansia.
Bahkan Mama Dedeh sampai menangis mendengar Ibu Trimah dirawat di Griya Lansia.
Kini Mila Machmudah yang sempat laporkan Lesti Kejora dan Rizky Billar ke polisi memberikan opininya mengenai Ibu Trimah yang dititipkan ke griya lansia.
Menurut Mila Machmudah menitipkan ibunya oleh tiga anaknya adalah pilihan yang terbaik, dilansir Facebook Mila Machmudah Djamhari, Selasa (2/11/2021).
Klik Disini Melihat Opini Mila Machmudah Terkait Dititipkannya Ibu Trimah Ke Panti Jompo

"Tiga anak perempuan bingung bagaimana merawat ibunya sedang kondisi mereka ikut suami dan tinggal di rumah mertua... Bagi saya Menitipkan ke Graha Lansia sesungguhnya adalah pilihan yang terbaik," tulis Facebook Mila Machmudah Djamhari.
Dikatakannya dengan menitipkan ibu Trimah ke griya lansia akan menemukan teman yang seumuran.
"Merawat orang tua artinya menjamin orang tua tidak terlantar... Menitipkan ibunya ke tempat yang baik karena juga dibimbing agamanya adalah hal yang tepat menjamin si ibu tidak terlantar secara jasmani dan rohani... Di Graha Lansia pun si ibu akan banyak mendapatkan teman yang seumur," tulis Facebook Mila Machmudah Djamhari.
Disebutkan juga kalau Griya Lansia bisa menjadi peluang untuk penitipan anak.
"Sebenarnya Rumah Perawatan Lansia alias Rumah Jompo dapat menjadi peluang bisnis yang bagus seperti tempat penitipan anak... Lansia juga butuh teman sebaya seperti kita yang menikmati kebersamaan dengan rekan sebaya... seperti juga pastinya anak-anak yang bahagia saat punya banyak teman bermain... Rumah Lansia bisa dikemas secara apik sesuai kebutuhan psiikologis lansia, " tulis Facebook Mila Machmudah.
Diterangkan Mila Machmudah agar membuang pikiran kalau panti jompo adalah tempat yang tidak layak, justru tempat sangat layak untuk para lansia menghabiskan umur mereka.
"Buanglah di dalam pikiran kita bahwa panti Jompo atau Griya Lansia adalah tempat yang tidak layak... Justru ini adalah tempat yang sangat layak bagi para lansia untuk menghabiskan umur hidupnya... tentunya dengan berbagai aktivitas yang membuat mereka bahagia... terutama diajak untuk mendekatkan diri pada Allah bekal akhir hayat menjadi Husnul Khatimah, " tulisnya.
Ia menganalogikan dengan lagu burung dalam sangkar.
"Pernah dengar lagu bagai burung dalam sangkar??? Meskipun sangkar itu terbuat dari emas sang burung pun tidak akan bahagia, " tulisnya.
Diharapkan pada publik agar jangan terlalu cepat berasumsi mengenai panti jompo.
"Terlalu cepat berasumsi bahwa si ibu yang dititipkan tiga anaknya pasti akan menderita di rumah jompo tersebut,Belum juga si ibu beradaptasi dan bersenda gurau dengan sebayanya di sana, " tulisnya.
Mila Machmudah menilai publik terlalu cepat berasumsi membuang ibu trimah ke panti jompo.
"Terlalu cepat berasumsi seolah ketiga putrinya membuang si ibu... Dengan menyerahkan pada tempat yang mereka tahu bisa merawat ibunya maka mereka bisa berkunjung kapanpun saat mereka memiliki rejeki (waktu, uang, dan sehat) untuk datang, " tulisnya.
"Terlalu cepat menghakimi seolah ketiga putri si ibu durhaka... Selama ini siapa juga yang merawat si ibu??? Apakah kita tahu bagaimana sedihnya mereka antara ingin merawat ibunya dan ijin suami serta mertuanya, " tulisnya.
Komentar beragam pun menghampiri facebook mila machmudah djamhari.
"Iya, Papa Mertua Rahimahullah, meskipun diurus sama anaknya, tapi gak punya teman ngobrol, itu yang bikin mental nya drop. Fisik nya ikutan drop. Akhirnya meninggal.
Mama juga tiap hari harus telpon saya, kalau ART di rumahnya sudah pulang. Cuma buat ngobrol doang. Dulu mah sebelum pandemi bisa ikut pengajian, ada tetangga sesama lansia yang suka ngobrol sama mama, " tulis Dokter Fitri Karadenan.
"salah satu harapanku bisa punya griya lansia
yg penghuninya para sesepuh itu mmg ingin tinggal di situ, bukan dlm bahasa “dititipkan” atau bahasa yg kesannya piye gitu, " tulis Umi Soe II.
"Bunyi perjanjian yg ditandatangai itu bukan nitip dah. Tp menyerahkan sepenuhnya pada Griya Lansia. Kan berbeda dg menitipkan. Kalau nitip, ada biaya perawatan, masih dikunjungi, dsb. Ya seperti bedanya daycare dg panti asuhan.
Stigma panti jompo negatif di Indonesia karena identik dg tempat penampungan lansia terlantar dan dibuang anak-anaknya, bukan tempat penitipan dan taman bermain Lansia. Kalau bunyi perjanjian yg ditandatangani ketiga anaknya adalah menitipkan, mungkin akan beda lagi kasusnya, " tulis Maufiroh Nurhidayah.
"Sependapat mbak. Ibu saya aja tinggal sama saya ga betah. Apalagi kadang ga cocok sama menantu. Btw ijin share, " tulis Ena Cantix II.
"sepakat bu...mulut orang terlalu cepat memberikan penghakiman thdp suatu hal tanpa tau kondisi aslinya...padahal rumah jompo itu rata2 memberikan pelayanan yg bagus, memenuhi kebutuhan psikologis lansia seperti balita masuk TK lah, " tulis Hikmah Aisyi.