Hari Pahlawan Nasional
Sejarah Awal Mula dan Makna Hari Pahlawan Nasional, Diperingati Setiap 10 November
Tanggal 10 November merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia setelah kemerdekaan. Pada tanggal tersebut terjadi pertempuran besar.
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Sejarah dan Makna Hari Pahlawan Nasional, Diperingati Setiap 10 November.
Hari Pahlawan 10 November merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah negara Republik Indonesia.
Karena pada tanggal tersebut terjadi pertempuran besar pascakemerdekaan, yang dikenal juga sebagai pertempuran Surabaya.
Pertempuran Surabaya merupakan peperangan antara tentara Indonesia melawan tentara Inggris yang terjadi pada tanggal 27 Oktober hingga 10 November 1945.
Tahun ini, peringatan Hari Pahlawan Nasional akan memasuki usia yang ke 76 tahun sejak peristiwa itu terjadi.
Lantas bagaimana sejarah awal mula Hari Pahlawan ini?
Sejarah Hari Pahlawan 10 November
Dirangkum dari laman bone.go.id dan berbagai sumber lainnya, setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, situasi Indonesia belum stabil, saat itu Indonesia masih bergejolak terutama antara rakyat dan tentara asing.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia.
Gerakan pengibaran bendera tersebut meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.
Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di Surabaya pada 25 September 1945.
Tentara Inggris tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan.
Hal ini memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih.
Mereka protes dengan berkerumun di depan Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu kibarkan bendera Indonesia.