Berita Ogan Ilir
Isu Celana Dalam Panci Bakso Hoaks, Ingin Jatuhkan Usaha Paino di Desa Betung Ogan Ilir
Paino, pemilik warung bakso di Desa Betung, Kabupaten Ogan Ilir (OKI) diterpa isu hoaks celana masuk panci bakso
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Forum Komunikasi Paguyuban Kuliner Bersatu (FKPKB) turun tangan setelah mendengar adanya isu negatif yang menerpa anggotanya Paino.
Paino, pemilik warung bakso di Desa Betung, Kabupaten Ogan Ilir (OKI) diterpa isu hoaks celana masuk panci bakso.
"Kami sudah dengar kabar saat muncul di awal. Hingga kini, isu itu tidak terbukti dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jadi itu hoaks," tegas Ketua DPC FKPKB Palembang-Sumsel DPC Kabupaten Ogan Ilir, Sunarto saat memberikan keterangan di kedai bakso milik Paino di Desa Betung I, Kecamatan Lubuk Keliat, Ogan Ilir, Minggu (31/10/2021) petang.
Kedatangan Sunarto beserta rombongan FKPKB ke Desa Betung I, untuk menyampaikan klarifikasi bahwa isu yang beredar itu tak benar.
Sebelumnya, begitu mendapat kabar yang menyebutkan ada celana dalam di panci bakso dagangan Paino, Sunarto langsung mengecek kebenaran kabar tersebut.
"Kami juga sudah sampaikan kepada para anggota Paguyuban agar jangan mudah percaya, harus cek dan ricek dulu kebenaran kabar itu," ujar Sunarto.
Bahkan pengurus FKPKB dari Palembang turut hadir ke Desa Betung I untuk meluruskan isu yang beredar tersebut.
"Kami sampaikan bahwa isu yang berkaitan dengan usaha bakso Pak Paino itu tidak benar. Kami juga mengajak kita semua untuk bijak dalam bermedsos," kata Humas FKPKB Palembang-Sumsel, Yoga Bima Sakti.
Baca juga: Kisah Pilu Pedagang Bakso di OI, Ditinggal Pelanggan Sejak Beredar Hoaks Taruh Celana di Panci
Pada kesempatan sama, Kepala Desa Betung II, Ahmad Rozali mewakili perangkat Desa Betung I yang tak dapat hadir, mengaku sejak awal sudah meragukan isu celana dalam di panci bakso itu.
Menurut Rozali, begitu kabar muncul di medsos, dia langsung bertanya kepada sejumlah warga khususnya di Desa Betung II.
"Saya tanya ke orang-orang. Apa jawaban mereka? 'Tidak tahu, Pak. Kami juga baru tahu dari Pak Kades'. Semua jawab begitu saat saya tanya," ujar Rozali.
Dia pun tak ragu mengatakan bahwa isu ini disebar, semata-mata untuk menjatuhkan usaha bakso milik Paino yang telah dirintis sejak 9 tahun lalu.
"Sumbernya tidak jelas, siapa yang pertama menyebarkan. Dan sampai saat ini tidak terbukti, maka patut dicurigai itu sebagai upaya persaingan usaha yang tidak sehat. Atau bisa dibilang yang menyebarkan itu tidak suka dengan kemajuan usaha Pak Paino," tegas Rozali.
Setelah peristiwa ini, baik FKPKB maupun perangkat desa akan meningkatkan sinergi dan koordinasi agar peristiwa seperti yang dialami Paino, tak terjadi lagi.
Isu celana dalam di panci bakso Paino ini mulai menyeruak sejak akhir Agustus atau dua bulan lalu.
Ketika itu, bahkan Paino belum diberi tahu karena ia baru saja pemulihan pascaperawatan di rumah sakit.
Setelah kabar ini diluruskan oleh FKPKB dan dipublikasikan melalui media massa, Paino mengaku bersyukur.
"Alhamdulillah saya berterima kasih kepada semua pihak. Setidaknya kabar ini telah diluruskan dan bahwa apa yang dituduhkan kepada usaha saya tidak benar," ucap Paino.