Tips dan Trik

Kelebihan dan Kekurangan Mobil Penggerak Roda Depan dan Belakang, Jangan Salah Lagi

Kelebihan dan Kekurangan mobil dengan penggerak roda depan juga belakang, bisa menjadi referensi konsumen yang akan membeli mobil baru

Penulis: Hartati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Toyota Raize menggunakan penggerak roda depan. Kelebihan dan Kekurangan Mobil Penggerak Roda Depan dan Belakang 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Mau beli mobil tapi bingung mau pilih mobil dengan penggerak roda depan atau belakang karena mendengar omongan dari mulut ke mulut pengguna mobil membuat Anda kemudian menimbang-nimbang dan bingung ingin menjatuhkan pilihan ke jenis mobil mana.

Aftersales Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara menjelaskan apa beda mobil dengan penggerak roda depan juga belakang sehingga bisa menjadi referensi konsumen yang akan membeli mobil baru.

Dikatakannya, tenaga mesin disalurkan ke ban mobil melalui sistem penggerak.

Secara garis besar, sistem penggerak yang umum ada dua jenis.

Pertama adalah gerak roda depan seperti yang dipakai oleh Raize, dan kedua adalah gerak roda belakang seperti yang dipakai oleh Rush dan Avanza.

Penggerak Roda Depan

Nur Imansyah mengatakan sistem penggerak roda depan atau disingkat Front Wheel Drive (FWD)
memiliki sejumlah keunggulan yang banyak dipakai oleh kendaraan kompak atau perkotaan, di mana tenaga dari mesin akan disalurkan melalui kedua roda depan.

Sistem ini memiliki keunggulan terbesar dalam hal efisiensi lantaran posisi mesin, girboks dan as roda searah dan semuanya berada di depan.

Respons mesin tersalurkan dengan lebih optimal dan membuat konsumsi bensin lebih irit lantaran tenaga tidak banyak tereduksi mengingat komponen penggeraknya lebih sedikit.

Karena konstruksinya lebih ringkas dan kompak, maka bobot keseluruhan mesin hingga as roda dapat dipangkas supaya lebih ringan.

Selain itu, posisi mesin pada penggerak roda depan umumnya melintang (tranverse) yang memberi dampak ruang mesin dapat didesain lebih kompak guna membuat kabin lebih lega.

Dengan dimensi yang sama dengan mobil Rear Wheel Drive (RWD) kabin mobil FWD bakal lebih luas dan nyaman.

Tidak adanya poros penerus tenaga ke as roda belakang atau kerap disebut as kopel membuat lantai kabin rata dan lebih senyap karena minim vibrasi.

Walau banyak memiliki keunggulan namun tetap saja mobil dengan penggerak roda depan ini juga memiliki kekurangan.

Pertama adalah beban kerja area kaki-kaki depan mulai dari roda, kemudi, hingga suspensi lebih berat lantaran tugasnya sebagai penggerak sekaligus kemudi, termasuk menahan beban mobil ketika pengereman.

Kondisi tersebut berpengaruh pada usia pakai beberapa komponen penggerak roda depan, terutama as roda yang mudah termakan usia.

Perkara pengendalian, mobil penggerak roda depan lebih cenderung understeer alias tidak mau berbelok karena bobot mobil bertumpu di depan.

Lainnya adalah tantangan menanjak, di mana bobot kendaraan berpindah ke as roda belakang sehingga ban depan sulit mendapatkan traksi optimal.

Penggerak Roda Belakang

Sistem penggerak roda belakang atau disingkat Rear Wheel Drive (RWD) sudah dipakai lebih dahulu ketimbang FWD.

Mobil RWD memanfaatkan roda belakang untuk menyalurkan tenaga dari mesin, sementara roda depan murni hanya untuk mengarahkan dan mengendalikan mobil.

Terdapat poros penerus atau drive shaft (as kopel) yang diletakkan antara transmisi dan as roda belakang untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin mobil.

Kelebihan RWD adalah distribusi bobot lantaran posisi mesin di depan, girboks dan as kopel di tengah dan differensial (gardan) di belakang.

Karena distribusi bobot yang lebih ideal ini, penggerak roda belakang memiliki pengendalian yang lebih baik namun cenderung oversteer.

Karena fungsi roda depan hanya untuk kemudi dan roda belakang untuk penggerak, beban kerja masing-masing roda dapat terdistribusi lebih optimal sehingga usia pakai komponen suspensi, kemudi, rem, dan penggerak dapat lebih panjang.

Mobil dengan penggerak roda belakang juga lebih andal melahap tanjakan karena roda penggerak di belakang membuat ban tidak mudah kehilangan traksi akibat pindahnya bobot mobil ke belakang.

Di balik keunggulannya, mobil RWD memiliki beberapa kekurangan.

Seperti efisiensi penyaluran tenaga berkurang akibat terdapatnya kerugian mekanis, di mana tenaga akan disalurkan via komponen ekstra seperti as kopel sebelum ke gardan belakang.

Umumnya mesin RWD menganut tata letak longitudinal atau membujur sehingga membutuhkan ruang mesin lebih besar dan mengorbankan area kabin.

Baca juga: Tips Perawatan Mobil Bermesin Diesel, Sebaiknya Jangan Langsung Matikan Mesin Setelah Berhenti

Ditambah, lantai kabin akan disesaki dengan terowongan untuk transmisi dan as kopel yang mengurangi teritori interior dan menambah kebisingan.

“Produk Toyota menggunakan sistem penggerak roda depan dan belakang sesuai peruntukan kendaraan dan kebutuhan pelanggan. Termasuk mempertimbangkan kondisi geografis dan karakter berkendara," katanya, Minggu (24/10/2021).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved