Berita Viral

Geger Anjing Hitam Bernama Canon Mati Disiksa , Aktivis : Orang di Indonesia Masih Suka Makan Anjing

Jagat twitter heboh setelah seekor anjing hitam bernama canon mati. Belum diketahui penyebab Canon mati, sebelum mati Canon diduga disiksa oleh instan

TribunSolo.com/Dok DMFI
ILUSTRASI : Anjing diikat mulutnya dan dimasukkan ke dalam karung yang sempit sebelum dijagal. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Jagat twitter heboh setelah seekor anjing hitam bernama canon mati.

Belum diketahui penyebab Canon mati, sebelum mati Canon diduga disiksa oleh instansi.

Jauh sebelum viral canon mati, aktivis hewan malah menyebut banyak orang di Indonesia senang makan anjing.

Ada juga yang makan anjing dengan sayur kol.

Seperti diberitakan Tribunnews pada Januari 2021, aktivis dari Komunitas Dog Meat Free Indonesia (DMFI), Mustikam membongkar praktik pembantaian anjing untuk dijadikan makanan.

Mustikam menyebut, para pemasok daging anjing memperlakukan anjing dengan begitu keji.

Cik Memey, sapaan akrabnya, menilai bahwa cara menangkap serta menyembelih anjing terbilang sadis.

Mustika juga mengingatkan, daging anjing tak layak untuk dikonsumsi.

Daging anjing, kata dia, tidak layak untuk dikonsumsi.

"Makan daging anjing itu menjijikkan dan berisiko untuk kesehatan manusia," katanya.

Satu daerah yang disorot oleh DMFI adalah Gemolong di Sragen.

 
Mustika mendesak Pemkab Sragen untuk menghentikan perdagangan daging anjing di antaranya di Sragen.

"Kami mengajak agar masalah ini segera terselesaikan dengan cepat," ujar Mustika kepada TribunSolo.com, Selasa (19/1/2021).

Menurutnya, di Sragen tidak banyak ditemukan warung yang menjual santapan daging anjing.

Meski begitu, di Kecamatan Gemolong menjadi tempat pengepul daging anjing.

"Saya berharap pemerintah setempat bisa menghentikan suplai daging anjing dari kecamatan itu," paparnya.

Sementara, sebanyak 25 warga Nagori Hutahurung, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, harus dilarikan ke Puskesmas terdekat.

Para Warga tersebut mengalami muntah-muntah Penghasilan kena pajak memakan daging anjing Yang dibagikan Oleh Warga.

Ketika dihubungi, Kapolsek Balata AKP Jagani Sijabat mengatakan, kejadian ini terjadi pada hari Rabu (19/2/2020), saat seorang warga memberikan daging untuk acara makan bersama di rumah.

"Sudah kebiasaan sama masyarakat di kampung itu, kumpul-kumpul sambil makan daging anjing yang dibelinya bersama, dimasak sama-sama, dimasak sama-sama," kata Jagani saat diperoleh, Sabtu (22/2/2020).

Setelah acara selesai, beberapa warga mulai disambut mual, muntah dan buang udara.

Setelah itu, ada warga lain yang mengerti bahwa itu adalah mual, melemparkan dan mencret tidak hanya satu orang.

Warga tersebut kemudian berinisiatif membawa yang sakit tersebut ke puskesmas terdekat.

"Rabu malam mereka makan daging anjing, baru pulangnya sakit-sakit. Lalu hari Jumat dibawa ke puskesmas. Ada sekitar 25 atau 27 orang yang keracunan setelah makan daging anjing," kata Jagani.

Hingga Jumat malam, ada 18 orang yang masih bisa diajari.

"Sebagian sudah sehat. Sudah pulang ke rumah masing-masing," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Lidya Saragih mengatakan, jumlah warga yang keracunan dan mendapat perawatan di Puskesmas berjumlah 28 orang.

Hingga hari ini, di puskesmas kecamatan kini tinggal 2 atau 3 orang yang masih dalam perawatan medis di Puskesmas.

"Tapi kalau menimbulkan pastinya apa, belum tahu. Bisa jadi belum matang, bumbunya, atau apa, banyak faktor lah. Saran kita, tetap konsumsi makanan sehat, mulai dari pengairan, pemasakan, bumbu harus dibiakkan," kata Lidya.

LIHAT POSTINGAN AKTIVIS IYUTH DISINI

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved