Berita OKI

Tetangga di Tulung Selapan OKI Ungkap Keseharian Dua Pelaku Ilegal Akses Bank BTPN

Penangkapan Dandi (50) dan Gobeng (25) dua tersangka Ilegal Akses BTPN dilakukan di RT 03 Desa Lebung Gajah Kecamatan Tulung Selapan OKI

Kompas.com
Ilustrasi. Dua Pelaku Ilegal Akses Bank BTPN asal Desa Lebung Gajah Kecamatan Tulung Selapan OKI. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG --  Dua dari empat sindikat ilegal akses terhadap 14 orang nasabah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) diamankan kepolisian Polda Metro Jaya.

Mereka berhasil mencuri uang dari rekening belasan korbannya hingga mencapai Rp 2 miliar.

Kedua tersangka berinisial D dan O itu ditangkap di daerah Sumatera pada pekan lalu.

Diketahui tersangka berprofesi sebagai seorang petani dan satu lagi tukang bangunan.

Menurut keterangan Cipto seorang warga Desa Lebung Gajah Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Kejadian penangkapan memang benar dilakukan langsung oleh Subdit 4 Unit 5 Ditres Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sekitar seminggu lalu. 

Penangkapan dilakukan dirumah kedua tersangka yaitu Dandi (50 tahun) dan Gobeng (25 tahun) yang berada di RT 03 Desa Lebung Gajah.

"Setau saya mereka ditangkap sekitar dinihari saat sedang tertidur di rumahnya," jelasnya saat dikonfirmasi, Kamis (14/10/2021) sore.

Dijelaskan kedua tersangka tersebut diketahui memiliki pekerjaan memahat karet.

"Memang dulu saya sempat mendengar kalau anaknya Gobeng ini kerap melakukan aksi tipu sana tipu sini (Tipsani)," ujarnya.

Akan tetapi sejak menikah sekitar 2 tahun lalu pelaku Gobeng yang tidak tamat SD tersebut tidak lagi melakukan Tipsani.

"Tidak tahu apakah penangkapan ini kejahatan tipsani yang pernah dilakukannya sebelumnya, saya pribadi belum mengetahui secara pasti," bebernya.

Sedangkan ayahnya (Dandi), dikenal warga memiliki pribadi yang baik dan bermasyarakat.

"Tidak tahu juga kenapa ayahnya ikut dibawa ke Mabes Polri. Ekonomi mereka keliatan biasa saja tidak ada yang menonjol dan mereka juga merupakan warga asli sini," jelas dia.

"Memang rata-rata masyarakat di desa kami tidak tamat SD tapi jago IT yang mereka dipelajari secara otodidak," bebernya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved