Berita Lahat

Cerita Visista, Pemuda Lahat Meracik Pakan Fermentasi untuk Ayam dan Kambing

Visista Pratama Ashadi menyampaikan cara membuat pakan fermentasi untuk kambing dan Ayam peliharaannya. Hal itu meringankan beban biaya pakan

SRIPOKU/EHDI
Visista Pratama Ashadi menunjukkan ternak kambing dan ayam yang diberi pakan racikannya sendiri 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Tingginya harga pakan ternak,  menggerakkan Visista Pratama Ashadi untuk menciptakan dengan meracik sendiri pakan ternak kambing dan ayam.   

Tak hanya untuk dirinya,  laki-laki kelahiran Lahat, 08 Maret 1993 ini ingin semua peternak khususnya yang ada di Kabupaten Lahat  mengolah sendiri pakan hewan peliharaannya dari silase. 

Kalau bisa kita buat sendiri kenapa harus beli, menjadi motivasi bagi visista untuk mengajak peternak dalam meracik pakan. 

Diterangkanya,  ciri khas silase seperti ukuran keberhasilan fermentasi pada umumnya adalah aroma pakan khas 'tape' yang disukai ternak.

Para peternak yang sudah menggunakan pakan itu mulai tahun 2020, mengaku ternaknya semakin banyak makan dan menjadi gemuk.

"Selain bahan pembuatan ada disekitar kita ini juga untuk membantu peternak khususnya dalam meringankan beban biaya, "ujar lelaki lulusan Jurusan Peternakan ini saat dibincangi,  Selasa (5/10/2021). 

Lebih lanjut pakan ternak yang diracik juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh ternak sehingga jarang sakit dan terhindar dari masalah pencernaan dibanding ternak lain.

"Siapa saja bisa membuat sendiri pakan ternak alternatif dengan mudah dari bahan yang murah. Hasilnya lebih murah dibanding membeli pakan ternak pabrikan seharga Rp 400,000 untuk ukuran 1 sack 50 kilogram. Belum lagi mengingat bahwa pakan olahan industri yang sudah ditambah banyak produk kimia,"sampainya.  

Dengan teknik produksi pakan ternak alternatif yang diperkenalkan Visista, para peternak bahkan bisa saja membuatnya secara gratis, atau hanya perlu mengeluarkan Rp 200 ribuan untuk kuantitas 50 kilogram.

Pakan ternak alternatif diperoleh dari proses fermentasi sisa bahan organik apa saja seperti ampas tebu, dedak, limbah kulit kopi, ampas tahu, tepung jagung ditambah sari nanas dan air sisa rendaman beras. 

"Tinggal jeli melihat kelebihan limbah organik di kawasan masing-masing. Tentu ada persentase kadar yang diperlukan dari percampuran bahan-bahan yang ada. Semua bahan tinggal ditaruh di tong besar, didiamkan hingga 3 hari sebelum siap diberikan sebagai pakan ternak. Mudah, murah, bermanfaat dan berkhasiat,"jelasnya.  

Sementara itu,  berkat keseriusan mengembakan racikan pakan ternak,  ia masuk salah satu nominasi voting finalis favorit 12 tahun satu Indonesia awards 2021.

Baca juga: Bongkar Pemalsuan SIM B2, 32 Anggota Polri di Polres Lahat Diganjar Penghargaan

Dengan vote yang diberikan, tak menutup kemungkinan ia bisa terpilih dan menjadi inspirasi bagi peternak khususnya di Lahat. 

"Ya alhamdulillah masuk salah satu peserta Voting finalis favorit 12 tahun satu Indonesia awards 2021. Tentunya butuh dukungan vote dari masyarakat.  Mudah mudahan apa yang saya lakukan bisa bermanfaat.  Cara votenya buka di www.satu-indonesia.com /SIA2021vote/ atas nama saya, "pintanya (SP/EHDI)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved