Berita Palembang
11 Satwa Dilindungi yang akan Diselundupkan Positif Terpapar Flu Burung, Langsung Dimusnahkan
Ada 11 hewan dilindungi terjangkit virus flu burung setelah dilakukan pemeriksaan oleh Balai Veteriner Lampung. Hewan-hewan langsung dimusnahkan.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebelum dikembalikan ke wilayah asalnya di Indonesia Timur, satwa dilindungi yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan melalui Kota Palembang telah menjalani tes PCR Avian Influenza (PCR-AI).
Hasilnya ada 11 hewan dilindungi diketahui terjangkit virus flu burung setelah dilakukan pemeriksaan oleh Balai Veteriner Lampung. Hewan-hewan langsung dimusnahkan.
"Maka langsung kita tindaklanjuti dengan memusnahkan ke 11 hewan yang terpapar flu burung tersebut," ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Ujang Wisnubarata, Selasa (5/10/2021).
Semula ada 114 satwa dilindungi yang terdiri dari 96 ekor dilindungi dan 18 ekor satwa tidak dilindungi, berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan.
Namun 38 ekor ditemukan dalam kondisi mati akibat sakit dan memburuk akibat proses pengangkutan dan kurang baik akibat penyelundupan.
Menindaklanjuti temuan tersebut, 76 satwa yang tersisa selanjutnya dilakukan serangkaian tes PCR Avian Influenza (PCR-AI).
Hasilnya ada 11 diantaranya menunjukkan hasil positif terjaring flu burung sehingga hanya 65 satwa yang dinyatakan layak untuk ditranslokasi atau dilepasliarkan ke habitat aslinya.
"Kita harus memastikan bahwa satwa-satwa yang masuk ke wilayah tujuan ini bebas flu burung. Sehingga kita beri tindakan cepat supaya tidak ada penularan," ujarnya.
Ujang memaparkan, ke 65 satwa dilindungi akan dikembalikan ke wilayah yang berbeda-beda.
Ada 33 hewan yang dikirim ke Papua, dua jenis ayam Mambruk Viktoria dengan sebaran habitat Jayapura, Biak, pulau Yepen hingga Nabire.
Selanjutnya tiga ekor Kasturi epala hitam dengan sebaran Bovendigul, Asmat hingga Mimika. Dua ekor Kakak Tua Raja, 17 ekor Soa Payung dengan habitat Merauke dan 9 ekor Kadal Panama (tidak dilindungi).
Untuk tujuan Papua Barat pihaknya mengirimkan empat ekor Nuri Hitam dengan habitat berada di sepanjang pesisir Papua Barat hingga Semenanjung Onin.
Kemudian untuk tujuan Maluku, ada 13 Kasturi Ternate dengan habitat di Maluku Utara, enam ekor Kakak Tua Maluku dengan sebaran Maluku selatan.
Ada juga sembilan ekor kadal Panama (tidak dilindungi).
"Kita sudah berkoordinasi dengan BKSDA ditiga wilayah untuk mengembalikan hewan yang ada ke habitat aslinya ke Indonesia Timur," katanya.
Baca juga: Mangkrak, Puluhan Mobil Dinas Milik Sekretariat DPRD Sumsel Sudah Ditumbuhi Rumput
Baca berita lainnya langsung dari google news.