Apa Itu Borderline Personality Disorder (BPD) yang Dialami Ariel Tatum? Ini Penjelasan Lengkapnya
Baru-baru ini Arial Tatum mengaku mengalami masalah kesehatan mental Ya sejak remaja Ariel Tatum ternayta mengidap Borderline Personality Disorder (
TRIBUNSUMSEL.COM -- Baru-baru ini Ariel Tatum mengaku memiliki masalah kesehatan mental
Ya sejak remaja Ariel Tatum ternayta mengidap Borderline Personality Disorder (BPD).
Hal tersebut sempat ia posting di laman Instagramnya yang kemudian dibahasnya kembali saat menjadi bintang tamu di Tonight Show, belum lama ini.
Gangguan ini menyebabkan dia moody, bingung, dan krisis identitas dengan skala berkali lipat dibandingkan dengan orang biasa.
Gara-gara BPD, dia juga memiliki hubungan percintaan dan pekerjaan yang buruk.
"Hubungan percintaan ku, pekerjaan ku juga seringkali aku sembarangin. Krisis identitas sih yang paling terasa,” ujar wanita kelahiran 1996 ini.
Untungnya saat ini penyakitnya itu tidak lagi mengendalikan hidupnya.
“Gue umur 13 tahun seek help, dan sejak itu better, better, better, tapi nggak sekali udah membaik lalu nggak pernah kambuh. Itu sesuatu yang harus di-maintain sampai gue mati,” ujar bintang film 'Selesai'.
Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, saat ini dirinya tengah fokus untuk menjadi kepribadian yang lebih baik, khususnya soal penyakit mental yang pernah diidapnya.
Ia juga tak ingin calon kekasihnya harus terlibat pada kesehatan mentalnya.
"Gua lebih fokus ke jadi kpribadian yang baik jadi kalo orang dateng ya hubungannya saling jalan berdampingan gitu, gua gamau orang kesulitan untuk mengisi sesuatu," jelasnya.
Sementara itu, di laman Instagramnya, Ariel juga aktif melakukan kampanye tentang kesehatan mental dengan hashtag yang konsisten sejak awal, #letsendtheshame.
Menurut dia hal pertama yang sangat penting untuk mengatasi masalah kesehatan mental adalah menyingkirkan rasa malu untuk berobat ke psikiater atau psikolog.
“Karena kebanyakan di sini masih kayak, the idea untuk datang ke psikiater apa sih, emang gue orang gila? Padahal semua orang baik mau orang gila atau nggak gila kita butuh bantuan profesional yang netral,” tandasnya.
Berita Ini Sudah Tayang di Tribunnews.com
Apa Itu BPD ?
Melansir laman nhs.uk, Borderline Personality Disorder (BPD) adalah gangguan mood, citra diri dan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain.
Ini gangguan kepribadian yang paling umum dikenali.
Gejala-gejala ini sering kali mengakibatkan tindakan impulsif dan masalah dalam hubungan.
Orang dengan gangguan kepribadian ambang mungkin mengalami episode intens kemarahan, depresi, dan kecemasan yang dapat berlangsung dari beberapa jam hingga berhari-hari.
Melansir laman nimh.nih.gov,tanda dan gelana orang mengidap BPD bisa diketahui dengan mengalami perubahan suasana hati dan menunjukkan ketidakpastian tentang bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri dan peran mereka di dunia.
Orang dengan gangguan kepribadian ambang juga cenderung memandang hal-hal secara ekstrem, seperti semuanya baik atau semuanya buruk.
Pendapat mereka tentang orang lain juga bisa berubah dengan cepat.
Seseorang yang suatu hari dianggap sebagai teman dapat dianggap musuh atau pengkhianat di hari berikutnya.
Perasaan yang berubah ini dapat menyebabkan hubungan yang intens dan tidak stabil.
Gejala BPD dapat dikelompokkan menjadi 4 garis besar:
1. ketidakstabilan emosional - istilah psikologis untuk ini adalah disregulasi afektif
2. pola berpikir atau persepsi yang terganggu - distorsi kognitif atau distorsi persepsi
3. perilaku impulsif
4. hubungan yang intens tetapi tidak stabil dengan orang lain
Gejala gangguan kepribadian dapat berkisar dari ringan hingga parah dan biasanya muncul pada masa remaja, berlanjut hingga dewasa.
Seperti gangguan kesehatan mental lainnya, penyebab gangguan kepribadian ambang belum sepenuhnya dipahami.
Selain faktor lingkungan - seperti riwayat pelecehan atau penelantaran anak - gangguan kepribadian ambang dapat dikaitkan dengan:
Beberapa penelitian terhadap anak kembar dan keluarga menunjukkan bahwa gangguan kepribadian mungkin diturunkan atau sangat terkait dengan gangguan kesehatan mental lainnya di antara anggota keluarga.
Beberapa penelitian telah menunjukkan perubahan di area tertentu di otak yang terlibat dalam regulasi emosi, impulsif, dan agresi.
Selain itu, bahan kimia otak tertentu yang membantu mengatur suasana hati, seperti serotonin, mungkin tidak berfungsi dengan baik.
Borderline Personality Disorder (BPD) secara historis dianggap sulit untuk diobati.
Tetapi, dengan pengobatan berbasis bukti yang lebih baru, banyak orang dengan gangguan tersebut mengalami gejala yang lebih sedikit atau kurang parah, dan kualitas hidup yang lebih baik.
Orang dengan gangguan kepribadian ambang harus menerima perawatan khusus berbasis bukti dari penyedia yang terlatih dengan tepat.
Jenis perawatan lain, atau perawatan yang diberikan oleh dokter atau terapis yang tidak terlatih dengan tepat, mungkin tidak bermanfaat bagi orang tersebut.
Banyak faktor yang mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk gejala membaik setelah pengobatan dimulai, jadi penting bagi orang dengan gangguan kepribadian ambang dan orang yang mereka cintai untuk bersabar dan menerima dukungan yang sesuai selama pengobatan.
(*)