Korban Penipuan Rumah Berharga Murah di Palembang Makin Banyak, Ada Yang Sejak 6 Tahun Lalu

Deretan korban penipuan rumah komersil dengan harga murah di Palembang semakin panjang.

Penulis: Hartati | Editor: Prawira Maulana
HARTATI
Izzi memperlihatkan berkas administrasi sebagai tanda bukti telah menyetor uang muka rumah dari pengembang PT Meravello Property. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Deretan korban penipuan rumah komersil dengan harga murah di Palembang semakin panjang.

Setelah salah satu korbannya buka suara, banyak korban lainnya juga akhirnya buka suara dan ikut bergabung melaporkan pengembang tersebut.

Salah satu korban Izzi menjelaskan, korban lainnya yakni Ina sudah menyerahkan uang Rp 120 juta pada pengembang tahun 2015 lalu untuk membeli rumah komersil tipe 36 secara tunai  kawasan Macan Lindungan. Tapi hingga kini tidak ada realisasi sama sekali dari pengembang.

Bahkan ada juga konsumen yang telah menyerahkan uang Rp 249 juta untuk membeli rumah di kawasan Talang Kedondong namun juga bernasib sama tidak ada realisasinya.

"Semua konsumen awalnya percaya karena bukti setoran uang muka dan perjanjian jual beli dibuat di atas materai juga dilegalisir notaris tapi ada juga beberapa konsumen yang sama sekali tidak mendapat bukti hitam di atas putih meski sudah menyetor uang muka atau membayar tunai rumah yang dibeli," ujar Izzi, Jumat (1/10/2021).

Konsumen lainnya yang juga telah melunasi pembelian rumah komersil di kawasan Talang Kedondong, Ika mengaku cuma bisa pasrah pasalnya uang Rp 218 juta sudah diserahkan ke pengembang akhir bulan lalu tapi saat akan mengurus legalitas surat perjanjian jual beli pengembang lebih dulu menghilang dan notaris yang ditunjuk sebelumnya juga enggan mengurus berkas jual beli rumah itu.

Ika dan suaminya hanya berserah diri dan berharap pengembang segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Suami sudah pasrah apalagi pas tahu rupanya bukan kami saja korban tapi banyak orang lain juga," kata Ika.

Sebelumnya tergiur harga jual rumah lebih murah dibanding  harga pasaran membuat lebih dari 30 konsumen yang membeli rumah yang dipasarkan pengembang PT Meravelo Property di empat lokasi berbeda harus kehilangan uang dengan total lebih dari Rp 1 miliar. 

Rumah yang dijanjikan dibangun dengan spesifikasi rumah komersil tersebut hingga kini tinggal janji karena pengembang diketahui menghilang. 

Rumah yang dipasarkan pengembang ini dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp 120 juta hingga Rp 200 jutaan dan semuanya adalah rumah komersil yang dipasarkan di empat lokasi berbeda yakni Macan Lindungan, Kalidoni, Talang Jambe dan Talang Kedondong.

Rumah tersebut b dipasarkan dengan sistem kredit tanpa melalui bank atau kredit langsung dengan pengembang dengan perjanjian bayar uang muka dulu dan sisanya dicicil selama 10 tahun.

Ada pula beberapa konsumen bahkan langsung membayar tunai rumah yang ditawarkan karena selisih harganya jauh dari harga pasaran.

Izzi sendiri telah menyetor DP Rp 40 juta dari total harga rumah Rp 140 juta. Seharusnya rumah sudah selesai dibangun karena uang muka sudah dibayar akhir tahun lalu tapi hingga kini progres rumahnya nol persen.

Konsumen percaya karena memang di setiap titik rumah yang dipasarkan sudah dibangun rumah contoh dengan spesifikasi sesuai dengan yang dijanjikan yakni rumah dibangun dengan batu bata dan spesifikasi premium.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved