Mantan TKS Pemkab Muratara Banyak Tak Mau Vaksin Dosis Kedua Setelah Dirumahkan
Banyak mantan tenaga kerja sukarela (TKS) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tak ingin divaksin Covid-19
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Banyak mantan tenaga kerja sukarela (TKS) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) tak ingin divaksin Covid-19 dosis kedua.
Mereka sudah melaksanakan vaksinasi dosis pertama saat masih bekerja dan masuk dalam kelompok penerima vaksin klaster pelayan publik.
Namun setelah mereka dirumahkan, Dinas Kesehatan setempat dibuat repot karena banyak yang tidak ingin vaksin kembali untuk dosis kedua.
Sebelumnya memang Pemkab Musi Rawas Utara merumahkan banyak TKS dengan alasan rasionalisasi sesuai kebutuhan setiap instansi.
"Jumlahnya lumayan banyak, saya lupa persisnya, waktu itu memang karena mereka masih kerja jadi masuk pelayan publik," kata Kepala Dinas Kesehatan Muratara, Marlinda Sari, Kamis (30/9/2021).
Dia mengungkapkan untuk kelompok pelayan publik hingga saat ini sudah 98 persen telah divaksin dosis pertama.
Sedangkan dosis keduanya baru 56 persen karena terkendala banyak mantan TKS yang tidak ingin vaksin kembali untuk dosis kedua.
"Dosis kedua mereka ini harus diambil oleh yang bersangkutan, tidak bisa dialihkan ke orang lain, nanti hitungan kacau, maka mereka harus dosis kedua," kata Marlinda.
Dia sudah mengimbau para mantan TKS agar mendatangi Puskesmas terdekat untuk divaksin kembali dosis kedua.
Marlinda menyebut akan melakukan vaksinasi jemput bola dengan mendatangi langsung rumah para mantan TKS tersebut.
"Kita nanti akan door to door, kita datangi rumahnya, karena ini (vaksin dosis kedua) harus kita kasih ke mereka," ujar Marlinda.
Dia menambahkan untuk capaian vaksinasi Covid-19 di Muratara hingga saat ini sudah terealisasi 31 persen dari total target sebanyak 139.210 orang.
"Kita sudah rapat bersama seluruh lintas sektor terkait, kita akan melakukan langkah percepatan, bagaimana caranya, supaya masyarakat mau divaksin," katanya.