Metode Coki Pardede Pakai Sabu Disuntik Lewat Anus, Ini Bahaya Mengerikan Bagi Kesehatan Tubuh

Kasus narkoba yang menjerat Coki Pardede menjadi sorotan publik Indonesia.Tidak hanya ulah memakai barang haram, namun cara tak lazim Coki

Editor: Moch Krisna
Kompas TV YouTube
Coki Pardede Minta Maaf Dengan Tangan Diborgol Pakai Baju Tahanan, Sudah 2 Tahun Konsumsi Narkoba 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus narkoba yang menjerat Coki Pardede menjadi sorotan publik Indonesia.

Tidak hanya ulah memakai barang haram, namun cara tak lazim Coki Pardede untuk mengkonsumsi barang haram itu.

Coki Pardede dikatakan mengkonsumsi narkoba dengan menyuntikannya lewat anus.

Metode ini dikenal dengan Booty Bump yang banyak dipraktikkan di luar negeri.

Teknik yang juga disebut boofing ini bukan hanya dilakukan untuk sabu namun juga heroin, kokain dan alkohol.

Cara ini dilakukan untuk mendapatkan sensasi high yang jauh lebih cepat dibandingkan metode suntik atau dibakar.

Booty bump kebanyakan dilakukan dengan mencampur sabu dengan air dan disuntikkan ke anus. Ada pula yang menggunakan injektor pelumas atau hanya dengan sekedar memasukkan sabu ke lubang anus.

Cara ekstrem ini menandakan seseorang sudah begitu kecanduan dengan obat terlarang.

Sayangnya, ada risiko kesehatan yang harus dihadapi jika terbiasa mempraktikkan metode booty bump ini.

Kerusakan anus

Booty bum dapat merusak jaringan rektum dan robekan anus jika dilakukan terlalu sering.

Kontak dengan benda asing ini akan membuat area tersebut terluka dan tidak mendapatkan cukup waktu untuk menyembuhkan diri.

Kondisi ini dapat risiko penularan HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) khususnya jika mempraktikkan seks anal.

Selain itu, kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit di bagian anus dan bokong.

Kebiasaan booty bump

dapat menyebabkan gangguan pada sistem pembuangan seseorang.

Misalnya saja tinja berdarah, perasaan terus-menerus perlu pergi ke kamar mandi, dan ketidakmampuan untuk mengontrol buang air besar.

Masalah kesehatan yang lebih serius

juga mungkin terjadi seperti penyumbatan aliran darah ke bagian usus dan kematian sel yang tidak wajar.

Dalam kasus yang parah, seseorang mungkin akan membutuhkan tindakan kolostomi yakni operasi pembuatan lubang buatan di perut untuk menggantikan kerja usus besar yang sudah rusak.

 Kecanduan makin parah

Rongga anus memiliki banyak kapiler dan lapisan permukaan yang tipis sehingga sabu lebih mudah diserap dibandingkan cara konsumsi oral. Efek sampingnya, pengguna akan semakin ketergantungan dengan menambah jumlah dosisnya

Beberapa orang mungkin mengambil dosis yang lebih banyak dibandingkan dosis oral tanpa menyadari bahwa jumlahnya terlalu banyak. Karena tingkat penyerapan yang cepat, efek penggunaan sabu melalui boofing juga lebih tinggi dan intens.

Tentunya ini meningkatkan risiko overdosis yang bisa merenggut nyawa penggunanya.

Berita Ini Sudah Tayang di Kompas.com

(*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved